Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Selatan kembali mengadakan Expose Laporan Inventarisasi dan Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Tahun 2019 di ruang rapat kantor setempat, Selasa (15/10/2019). Kegiatan tersebut dihadiri 13 Kab/Kota se-Kalsel.
Ahmad Kurnain selaku narasumber menjelaskan bahwa kegiatan tersebut telah dimulai sejak tahun 2013 dan rutin dilaksanakan setiap tahunnya yang bertujuan untuk mensosialisasikan emisi GRK.
“Melalui sosialisasi, diharapkan dalam perencanaan kegiatan setiap sektor dapat memasukan tujuan untuk berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca,” ucap Kurnain.
Kurnain melanjutkan, sosialisasi tersebut dalam rangka mengantisipasi pasca 2020 dimana dokumen sebagai bagian pemanfaatan perencanaan pembangunan rendah karbon akan bertransformasi ke dalam perencanaan rendah karbon di daerah yang nantinya masuk ke dalam RPJMD provinsi, kab/kota.
Kurnain menambahkan bahwa beberapa skenario yang dapat mengurangi emisi GRK yakni energi, pertanian, perubahan tutupan lahan serta pengelolaan limbah.
“Untuk energi dapat melakukan pengurangan produksi batubara dengan pengembangan energi terbarukan berbasis biofuel, sedangkan pertanian dengan meningkatkan efisiensi energi serta bahan dalam pengelolaan tanah seperti pemakaian air, pupuk dan kapur,” tutur Kurnain.
Selanjutnya, Kurnain juga menjelaskan lebih lanjut skenario terkait perubahan tutupan lahan dan cara mengatasi limbah untuk mengurangi emisi GRK.
“Melakukan perubahan tutupan lahan dengan cara aksi revegetasi kawasan lindung melalui penggiatan program dan kegiatan hutan lestari dan untuk limbah dengan pengembangan sistem Pengolahan Air Limbah (PAL) aerob dan septic tank komunal yang dilengkapi dengan biodigester untuk menangkap gas metan yang diemisikan,” pungkas Kurnain. Mc Kalsel/Rns