Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenkopolhukam Irjen Pol Carlo B. Tewu membuka secara resmi Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Tertib di hotel GSign Banjarmasin, Jum’at (20/9/2019). Kegiatan yang merupakan rangkaian Pekan Kerja Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (PKN GNRM) bertema “Membangun Budaya Tertib untuk Mewujudkan Generasi Indonesia Emas” tersebut dihadiri Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Gusti Shahyar, Pejabat Pemprov Kalsel, Pejabat Daerah se-Indonesian serta tamu undangan lainnya.
Menurut Carlo Tewu, memasuki tahun ke-3 Gerakan Nasional Revolusi Mental, banyak kemajuan yang dapat dicapai untuk membentuk karakter masyarakat Indonesia menjadi Iebih bersih, berdisiplin, bersatu menuju cita-cita bersama, serta mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik di segala bidang.
“Tentu masih banyak kekurangan di sana-sini, namun apa yang telah kita tunjukkan bersama ini merupakan capaian penting yang dapat digunakan sebagai momentum untuk meningkatkan daya saing bangsa,” katanya.
Jadi, GNRM yang digelorakan Presiden Joko Widodo dari yang semula sebatas gerakan institusional berkembang menjadi gerakan yang Iebih membumi sehingga dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat melalui program Nawacita dan pendekatan pembangunan nasional yang Iebih implementatif.
“Sebagaimana ide dan gagasan yang diwacanakan dalam Gerakan nasional Revolusi Mental, maka makna yang terkandung didalamnya sebenarnya adalah suatu keinginan untuk segera melakukan perubahan secara cepat dan radikal melalui gerakan yang praktis dan implementatif untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah secara cepat melalui revolusi karakter. Oleh sebab itu, gerakan revolusi mental memiliki nilai strategis dan instrumental,” tuturnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, menanggapi GNRM tersebut, Menkopolhukam Wiranto selaku koordinator Gerakan Indonesia Tertib membuat beberapa program dan menjadikan tertib berlalu lintas sebagai priotitas utama karena berdasarkan evaluasi banyak penduduk Indonesia terutama anak muda yang meninggal sia-sia disebabkan kecelakaan jika dibandingkan dengan kasus-kasus lain.
“Melalui kampanye road safety diharapkan adanya kepedulian untuk bersama-sama saling mengingatkan dan menjaga agar generasi muda yang menjadi harapan bangsa tidak Iagi menjadi korban sia-sia di jalan raya,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, akan lebih banyak anak-anak muda yang mampu melakukan berbagai hal positif bagi kemajuan bangsa. Carlo Tewu mengharapkan keselamatan berlalu lintas menjadi suatu gaya hidup yang menjadi karakter anak-anak muda.
Seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah telah diarahkan dan diinstruksikan untuk melakukan semua upaya dan inovasi-inovasi bagi terwujudnya peningkatan ketertiban masyarakat di semua sendi kehidupan,” pungkasnya. MC Kalsel/scw