Langkah KPU Turunkan Angka Golput

Salah seorang peserta Pemilu Run 5K, berphoto diphoto booth yang disediakan KPU Provinsi Kalsel. Acara ini juga diharap bisa mengurangi angka golput di Provinsi ini. MC Kalsel/rmd

Banjarmasin,-
KPU Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Pemilu Run 5K yang dimulai dari siring Nol Kilometer Banjarmasin, minggu (7/04/2019).

Pemilu Run 5K ini Selatan berhasil menarik antusiasme masyarakat Kota Banjarmasin dan sekitarnya di kawasan Siring 0 Kilometer. Tak hanya lari, kegiatan bertabur doorprize yang diawali dengan Zumba Party itu berlangsung meriah dengan selingan sosialisasi singkat lembaga tersebut.

sosialisasi yang digelar KPU Provinsi Kalimantan Selatan juga menyertakan sejumlah alat peraga untuk simulasi pencoblosan untuk mengedukasi para pemilih tentang tata caranya. Kegiatan ini digelar secara serentak di seluruh Indonesia, guna menyukseskan gelaran Pemilu Serentak 2019 yang akan memilih Calon Anggota Legislatif di tingkat DPR dan DPD RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta Calon Presiden dan Wakil Presiden dengan total 5 jenis surat suara.

Pada kesempatan itu KPU Provinsi Kalimantan Selatan, membantah keras tuduhan adanya peretasan server milik KPU RI yang akan mempengaruhi hasil Pemilu Serentak 2019 pada 17 April mendatang. Di mana tuduhan itu semakin menguatkan beberapa kalangan untuk bersikap golput karena tidak lagi mempercayai lembaga independen tersebut.

Hal tersebut ditegaskan Ketua KPU Provinsi Kalimantan Selatan, Sarmuji. Tuduhan itu menurutnya tidak berdasar, karena pada kenyataannya pelaksanaan Pemilu tetap secara manual, yakni dengan mencoblos nama calon atau nomor urut partai. “Keberadaan server hanya untuk rekapitulasi hasil, bukan menentukan kemenangan atau raihan suara calon tertentu,” tuturnya.

Tak hanya pencoblosan yang masih manual, perhitungan surat suara pun menurutnya juga tetap dilakukan satu per satu yang kemudian direkapitulasi dan diinformasikan melalui situs resmi kpu.go.id. Tuduhan yang muncul terkait peretasan server merupakan tindakan tidak bertanggungjawab yang hanya ingin mempengaruhi para pemilih untuk golput dan tidak menggunakan hak suaranya dengan baik. Padahal hal itu jelas sangat mencederai demokrasi dan berisiko menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada penyelenggara Pemilu.

Untuk itu menurut Sarmuji, pihaknya berupaya keras untuk mengedukasi para pemilih, terutama pemilih muda, agar dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik pada 17 April mendatang. “Salah satunya dengan cara olahraga bersama agar materi sosialisasi dapat lebih diterima dengan baik,” jelasnya. Apalagi bagi generasi milenial, sosialisasi yang digelar dengan cara konvensional tak lagi menarik dan tujuan edukasi Pemilu bisa saja malah tidak sampai.

Antusiasme masyarakat juga mendapatkan apresiasi dari Sekdaprov Kalimantan Selatan, Abdul Haris, yang berharap tujuan sosialisasi Pemilu Serentak 2019 dapat tersalurkan dengan optimal kepada para pemilih. Apalagi hari pencoblosan kurang dari 10 hari lagi, yang tentunya sangat dinanti bagi masyarakat yang benar-benar ingin berpartisipasi dalam pesta demokrasi 5 tahunan itu. “Untuk itu kita dukung upaya KPU menekan angka golput, baik melalui media sosial ataupun secara langsung mengingatkan orang terdekat tentang pentingnya mencoblos pada 17 April mendatang,” pungkasnya. MC Kalsel/rmd

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan