Sesuai peraturan menteri pertanian no 11 tahun 2015 bahwa sertifikasi Indonesia Sustaimable Palm Oil (ISPO) merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk memilikinya.
“Hal ini sebagai wujud kepedulian dan kepatuhan perusahaan perkebunan kelapa sawit terhadap pengelolaan lingkungan serta secara berkelanjutan baik dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan itu sendiri,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalsel Toto Dewanto dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi dan Klinik ISPO di Hotel Grand Dafam Qmall Banjarbaru, Senin (18/2/2019)
Menurutnya pada saat ini data yang diterima Dinas Perkebunan dan Pertenakan Provinsi Kalsel tercatat ada kurang lebih 89 perusahaan perkebunan kelapa sawit, dari 89 perusahaan perkebunan itu yang menjadi anggota GAPKI cabang Kalsel sebanyak 49 perusahaan, jadi kurang lebih 59 persen.
“Jadi masing banyak lagi langkah – langkah yang kami harus lakukan dimana untuk bisa melakukan percepatan proses sertifikasi ISPO ini,” ucapnya.
Lanjutnya, dalam upaya mempercepat terpenuhinya atau dimilikinya sertifikasi ISPO bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalsel maka pada hari ini atas kerja sama GAPKI pusat dan GAPKI cabang Kalsel serta didukung oleh Dinas Perkebunan dan Pertenakan Provinsi Kalsel dilaksanakan lah sosialisasi dan klinik ISPO.
Kita semua berharap dengan dilaksanakannya sosialisiasi dan klinik ISPO ini percepatan untuk memiliki sertifikasi ISPO bisa segera terwujud. Kegiatan ini dikuti 30 perusahaan yang masih belum memiliki sertifikasi ISPO dan mereka menugaskan ada 50 anggotanya untuk mengikuti acara ini.
Sementara itu Ketua Bidang Sustainability ISPO Bambang Dwi Laksono berharap komitmen perusahaan kelapa sawit memperoleh sertifikat ISPO memberi prospek bagus bagi komoditas strategis ini. “ISPO menjadi senjata ampuh untuk menangkal tuduhan – tuduhan negative tentang kelapa sawit,” ucapnya.
Apalagi menurutnya sertifikasi ISPO memiliki empat tujuan utama yaitu mendorong usaha perkebunan untuk mentaati peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah, meningkatkan kesadaran pengusaha kelapa sawit untuk memperbaiki lingkungan, melaksanakan pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia dipasar internasional.
“Acara seperti ini harus selalu di lakukan untuk mempercepat sertifikasi ISPO, GAPKI Kalsel patut diapresiasi yang telah berkomitmen dan menginisiasi acara klinik ISPO ini,” tandasnya. MC Kalsel/tgh