Dengan lahirnya Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, tentu saja menjadi langkah maju dalam perkembangan dunia perpustakaan karena ssangat diperlukan pengelola perpustakaan yang berkompeten sehingga berbagai upaya pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, tepat sasaran dan sesuai dengan fungsinya.
Demikian yang diutarakan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Kalsel, Akhmad Sopiani pada Rapat Koordinasi Peningkatan Kinerja Perpustakaan Tahun 2018 di Hotel Roditha Banjarmasin, Kamis (11/10).
Sopiani mengatakan saat ini membaca belum membudaya dikalangan masyarakat Indonesia, khususnya pelajar. “ Dari 61 Negara di dunia yang memiliki daftar literature, Indonesia berada di peringkat nomor 60. Artinya minat membaca di Indonesia sangat rendah,” katanya.
Oleh karena itu, perpustakaan kerap dianggap sebagai tempat yan membosankan, sehigga kebanyakan dari pelajar lebih memilih untuk bermain game atau sekedar asyik dengan perangkat teknologi saat ini.
Sementara itu saya meminta kepada pengelola perpustakaan untuk bisa meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perpustakaan sekolah disamping itu juga meningkatkan pelayanan, maupun kemudahan untuk mendapatkan bahan – bahan pustaka bagi pelajar.
“Seperti istilah buku merupakan gudang ilmu maka membaca sebenarnya membuka cakrawala berpikir dan wawasan seseorang tentang dunia dan lingkungan sekitar,” ucapnya.
Saya berharap dengan adanya rakor ini kiranya diperoleh pengetahuan dan gagasan baru untuk menggali potensi perpustakaan di sekolah, terutama dalam membangun kesamaan pandangan terhadap permasalahan dan tantangan masa depan pengelolaan perpustakaan.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kalsel Ina Yuliana mengatakan rakor ini tujuannya mencoba untuk mempasilitaasi dari pada teman – teman yang ada di level pendidikan madrasah sanawiyah di 13 Kabupaten/Kota serta melakukan edukasi dan sosialisasi bagaimana berupaya meningkatkan pemberdayaan perpustakaan – perpustakaan yang ada di sekolahnya masing – masing.
Saya berharap setelah program ini kami bisa meningkatkan wawasan kami tentang bagaimana sih perpustakaan yang ideal untuk lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat kita
“Kemudian bagaimana upaya kita untuk meningkatkan atau repitelisasi dari pada perpustakaan kita yang ada supaya lebih menarik, nyman untuk tinggal lama membaca, menambah pengalaman dan juga menjadi tempat feporit di masyarakat, mahasiswa, siswa yang belajar di madrasah,” harapnya. MC Kalsel/tgh