Media sosial saat ini menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat modern, tidak jarang juga media sosial digunakan untuk menyebarkan paham-paham radikalisme dan terorisme oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Untuk menangkal pengaruh paham radikalisme dan terorisme yang disisipkan melalui media sosial (Medsos) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel menggelar seminar Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat dengan tema “Saring Sebelum Sharing” di Hotel Best Western, Banjarmasin, Rabu (25/4).
Menurut Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Hj. Andi Intang Dulung, seminar ini sangat efektif untuk sosialisasi ke masyarakat terkait penggunaan Medos secara bijak dan positif.
“Warganet selalu harus menerapkan jurus saring sebelum sharing. Sehingga masyarakat ikut terlibat mencegah paham radikalisme dan terorisme, juga bisa menangkal dari hal-hal yang berbau hoaks” tururnya.
Seiring meningkatnya pengguna Medsos, terutama dari kalangan anak muda. Andi meminta warga waspada dari sebaran paham radikalisme yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Sementara itu, ditempat yang sama Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan, Hermansyah Manaf mengatakan hal yang perlu diwaspadai dari gerakan terorisme adalah pengaruhnya yang dapat menginspirasi siapapun untuk melakukan kekerasan dan aksi teror.
“Penggunaan agama sebagai topeng perjuangan telah berhasil memperdaya dan meracuni pikiran generasi muda, baik dengan iming-iming surga dan misi suci” tegasnya.
Oleh karena itu kegiatan seperti literisasi media digital ini diharapkan mampu memperkuat semangat kebangsaan dan nasionalisme kalangan generasi muda dalam rangka pencegahan paham radikalisme dan terorisme yang beredar di Medsos.
“Terorisme adalah musuh kita bersama, untuk itu perlu kebersamaan dalam mengatasinya. Semangat kaum muda diharapkan mampu mencegah kalangan generasi muda berikutnya agar tidak termakan paham radikalisme dan terorisme di media sosial” pungkasnya. MC Kalsel/Jml