Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional tahun 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar workshop kesehatan kerja dengan tema “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas.”
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para pekerja, pengusaha, dan petugas kesehatan terkait pentingnya penerapan K3 di tempat kerja.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Muhamad Muslim, menyampaikan peran vital pekerja dalam pembangunan perekonomian bangsa dan pentingnya perlindungan kesehatan bagi mereka.
“Pekerja merupakan aset dan penggerak perekonomian suatu bangsa. Keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari peran para pekerja. Aset pembangunan ini tentunya memerlukan perhatian dan perlindungan kesehatan agar dapat menjadi sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing tinggi,” ujarnya di Banjarmasin, Selasa (24/2/2025).
Muslim juga menyoroti tantangan kesehatan yang dihadapi oleh pekerja, terutama yang terkait dengan kesehatan reproduksi dan potensi gangguan kesehatan yang dapat menurunkan produktivitas kerja.
“Setiap jenis dan tempat kerja mempunyai risiko yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang mengakibatkan penurunan produktivitas. Hal ini tidak hanya merugikan perusahaan tetapi juga menghambat karir pekerja,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pekerja juga memiliki peran penting dalam kesehatan keluarga, memengaruhi pemenuhan gizi keluarga, pola hidup sehat, hingga menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta penyakit menular dan tidak menular.
Workshop ini juga mengedukasi peserta tentang pentingnya budaya kerja sehat, terutama di era digitalisasi.
“Untuk itu, mari kita semua pekerja mewujudkan tempat kerja yang sehat, aman, dan nyaman dengan terus menerapkan dan membudayakan K3, antara lain dengan cara bekerja secara ergonomis, melakukan peregangan setiap jam 10.00 dan 14.00, serta melakukan skrining kesehatan secara rutin atau medical check-up,” lanjutnya.
Dikesempatan ini, Muslim juga mengingatkan bahwa kesuksesan program K3 tidak hanya bergantung pada pekerja, tetapi juga membutuhkan koordinasi yang baik antara seluruh pihak terkait, dari petugas hingga pengusaha, agar lebih efektif dan efisien dalam menangani masalah kesehatan pekerja.
“Harapan saya, pekerja di Kalimantan Selatan dapat tetap sehat, bugar, dan produktif selama bekerja, serta memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” tutupnya.
Workshop ini dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi pemerintah, pengusaha, serta pekerja dari berbagai sektor di Kalimantan Selatan, yang diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam meningkatkan budaya K3 di tempat kerja masing-masing. MC Kalsel/scw