Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel mengadakan Forum Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan 2025 sebagai upaya memajukan sektor Pendidikan dan Kebudayaan di Banua.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Disdikbud Kalsel Muhammadun, dihadiri oleh sejumlah perwakilan SKPD lingkup Pemprov Kalsel, Disdikbud 13 kabupaten/kota, perwakilan SMA atau SLTA sederajat, perwakilan PGRI dan sejumlah perwakilan tokoh budaya Banua.
Dimana agenda utama dari forum ini adalah membahas dan memberikan masukan terkait penyusunan RPJMD dan Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel 2025-2029 yang mana ini akan menjadi acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Disdikbud Kalsel selama lima tahun mendatang.
“Alhamdulillah kita mendapatkan beberapa masukan dari pemangku kepentingan seperti seniman, pihak swasta, akademisi dan guru besar, khususnya terkait kemajuan bidang pendidikan,” kata Muhammadun, Banjarbaru, Senin (17/2/2025).
Muhammadun menambahkan, salah satu masukan yang diterima pihaknya yakni terkait permintaan seperti warisan tak benda ke sekolah-sekolah dengan tujuan untuk membantu masyarakat Banua mempelajari filosofi dari budaya Kalsel.
“Warisan tak benda ini kemungkinan besar akan membantu bagi kita untuk mempelajari filosofi daripada budaya masyarakat banjar zaman dahulu, serta membantu kita dalam pemebentukan buku, Pergub, dan lainnya,” ujarnya.
Lebih jauh pihaknya juga mendapatkan masukan terkait sekolah mengolah sampah secara profesional sesuai arahan dari Dinas Lingkungan Hidup.
“Kita sudah menyurati DLH terkait hal tersebut, dimana hasil kompos dari pengolahan tersebut bisa memiliki nilai jual. Ini sangat bagus, selain menjaga lingkungan sekolah bersih, sekolah juga bisa berwirausaha, dan hasilnya bermamfaat bagi masyarakat luas,” tukasnya. MC Kalsel/Jml
