Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia terus mendorong pemajuan kebudayaan yang ada di Indonesia, tidak lupa juga ekosistem kesenian dan kebudayaan di Kalimantan Selatan.
Hal ini disampaikan Analis Kebijakan Teknis Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Wildan Herdiansyah di sela pelaksanaan Rapat Koordinasi Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2024, Banjarmasin, Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut Ia menuturkan dalam paparan kali ini pihaknya melakukan sinkronisasi Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang mana hasil sinkronisasi ini sangat menggembirakan.
“Kurang lebih ada 164 urusan kebudayaan diajukan untuk sinkron dengan dokumen perencanaan daerah di Kalimantan Selatan dari 11 Kabupaten/Kota yang telah melakukan sinkronisasi dan dua kabupaten yang belum masih menyusul,” tuturnya.
Dirinya menerangkan selain melakukan sinkronisasi pihaknya juga mengintervensi rekomendasi yang diberikan oleh Kabupaten/kota untuk bisa berkolaborasi bersama pemerintah provinsi. Menurutnya, kolaborasi yang dilakukan ini termasuk guna meningkatkan nilai Indeks Pemajuan Kebudayaan (IPK) Provinsi Kalimantan Selatan.
“Dari data di tahun 2023, Provinsi Kalimantan Selatan berada diatas capaian Nasional dengan menduduki peringkat ke 12 dari 34 provinsi Capaian IPK Kalimantan Selatan. Yang mana Kalimantan Selatan diposisi kedua tertinggi jika dibandingkan dengan capaian IPK Provinsi se-Pulau Kalimantan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan hal ini membuktikan bahwa Kalimantan Selatan terus berupaya dalam mendorong Pemajuan Kebudayaan di Kalsel. Untuk itu, dengan kolaborasi antara Pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan juga pemerintah kabupaten/kota pihaknya yakin kesenian dan kebudayaan di Kalimantan Selatan akan terus maju dan berkembang.
“Kami akan terus mendorong dan membantu dengan gotong royong kepada daerah dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan Daerah,” pungkasnya. MC Kalsel/usu
