Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel mengupayakan ke pemerintah pusat, agar mengembalikan status bandara Syamsuddin Noor menjadi internasional. Hal ini berdasarkan dari peningkatan jumlah jemaah umrah asal Kalsel yang memerlukan penerbangan langsung ke Arab Saudi.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel, M Fitri Hernadi menyampaikan, berdasarkan data yang dihimpun, kuota umrah untuk provinsi Kalsel sekitar 6 ribu orang perbulan. Artinya, dalam 10 bulan keberangkatan, ada 10 ribu jemaah asal banua yang menunaikan ibadah umrah ke tanah suci.
“Sehingga sangat layak jika penerbangan umrah langsung dari bandara Syamsudin Noor,” kata Fitri Hernandi di Banjarmasin, pada Jumat (1/11/2024).
Menurut Fitri, dengan adanya bandara yang berstatus internasional, maka penerbangan umrah bisa langsung dari Bandara Syamsudin Noor, atau tidak lagi melalui Jakarta atau Surabaya.
“Mudah-mudahan segera diakomodir Kementerian Perhubungan, dengan pergantian pemerintahan mudahan bisa segera difasilitasi. Kalau dari sini kan biayanya lebih murah,” harap Fitri.
Dijelaskan Fitri, secara infrastruktur, bandara Syamsudin Noor sudah layak kembali menyandang status internasional, karena memiliki landasan pacu atau ranway yang bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Selanjutnya, Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel bersama Angkasa Pura juga berencana memperpanjangan landasan pacu bandara 300 hingga 500 meter supaya pesawat jumbo bisa mendarat dan terbang.
“Keberadaan Bandara IKN yang akan berubah dari VVIP menjadi bandara umum diharapkan juga menjadi nilai tawar bagi bandara Syamsudin Noor untuk ditingkatkan lagi statusnya menjadi internasional,” ujarnya. MC Kalsel/scw