Sebanyak 16 tenaga ahli mengikuti Sertifikasi Tenaga Ahli Bangunan jembatan yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarbaru, Kamis (24/10/2024).
Ketua Gabungan Tenaga Ahli Konstruksi (Gatensi) Kalsel, Khuzaimi menjelaskan pentingnya uji asesmen sebagai langkah krusial untuk meningkatkan kompetensi di bidang konstruksi, khususnya pada pembangunan jembatan.
“Proses sertifikasi ini melibatkan tahapan-tahapan yang cermat, dimulai dari pra-asesmen untuk memastikan kelengkapan data dan keaslian identitas peserta, hingga uji tulis online dengan batasan waktu yang ditetapkan,” kata Khuzaimi.
Evaluasi yang dilakukan juga tidak main-main, dengan standar minimal nilai yang harus dipenuhi untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya, yakni uji pendalaman materi dan wawancara.
Namun, meskipun tantangan dalam sertifikasi ini nyata, harapan Khuzaimi agar peserta dapat melaluinya dengan baik.
“Kami siap memberikan bantuan dalam bentuk kolasi untuk peserta yang tidak mencapai batas nilai minimal. Kesadaran akan pentingnya sertifikasi keahlian ini bukanlah tanpa alasan, mengingat dampak positif yang bisa dirasakan dalam dunia konstruksi,” ujarnya.
Selain itu, sertifikasi ini tidak sekadar menjadi perangkat formalitas semata, melainkan merupakan kunci kesuksesan dalam bersaing di industri konstruksi.
“Pentingnya memiliki sertifikat SKK (Sertifikat Keahlian Konstruksi) tak bisa dipandang enteng, karena bagi para pekerja konstruksi, hal ini menjadi syarat mutlak. Tanpa sertifikat tersebut, konsekuensinya pun tak main-main, yakni diskualifikasi sebagai tenaga konstruksi,” imbuhnya.
Ia berharap para pekerja konstruksi perlu menyadari pentingnya memiliki SKK sebagai bekal kompetitif. Tanpa sertifikasi ini, daya saing mereka dalam pasar konstruksi menjadi terbatas.
“Oleh karena itu, langkah untuk melakukan sertifikasi keahlian diharapkan akan menjadi agenda utama bagi semua tenaga konstruksi kedepannya,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh