Gubernur Kalsel Tunjukkan Komitmen Kuat dalam Perlindungan Anak dan Remaja di PPRSAR Mulia Satria

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor selama masa jabatannya telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi anak dan remaja di provinsi Kalsel. Dalam berbagai kesempatan, Gubernur menekankan bahwa anak-anak dan remaja yang mengalami masalah sosial seperti kekerasan, eksploitasi, dan keterlantaran harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah.

Sebagai bentuk nyata dari perhatian tersebut, Sahbirin terus mendorong pengembangan dan peningkatan fasilitas di panti milik Pemprov Kalsel yaitu Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Remaja (PPRSAR) Mulia Satria.

Kepala PPRSAR Mulia Satria, Sacik Kartikowati saat ditemui menyebutkan bahwa Program-program di panti kini diperluas dengan layanan yang lebih holistik, termasuk dukungan psikososial, layanan kesehatan, pendidikan nonformal, serta pelatihan keterampilan untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat.

“Selama kepemimpinan Paman Birin, telah dibangun wisma baru, wisma balita dan tambahan wisma Anak Berhadapan hukum (ABH). Beliau selalu mengingatkan bahwa masa depan Kalsel ada di tangan generasi muda. Kita harus memastikan bahwa anak-anak yang kurang beruntung ini mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki hidup mereka dan meraih masa depan yang lebih baik,” Kata Sacik , Banjarbaru, Rabu (25/9/2024).

Sacik juga mengungkapkan selama satu dekade kepemimpinan, Sahbirin juga rutin mengunjungi panti serta ikut merayakan pada peringatan Hari Anak Nasional.

“Selain itu juga dirinya selalu memastikan bahwa standar pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak dan remaja yang menjadi korban masalah sosial serta mengajak masyarakat luas, termasuk sektor swasta untuk turut berpartisipasi dalam mendukung pemulihan anak-anak ini, melalui program CSR atau bentuk bantuan lainnya,” ucap Sacik.

Salah satu program unggulan yang didukung penuh oleh Gubernur adalah program Skill Development bagi remaja yang berada di panti rehabilitasi. Program ini memberikan pelatihan keterampilan vokasional bagi remaja agar setelah menyelesaikan masa rehabilitasi, mereka memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk mencari pekerjaan dan hidup mandiri.

“Total jumlah klien kita sebanyak 195 orang termasuk bayi terlantar, anak, remaja dan ABH. Mereka disini mengikuti keterampilan sesuai minatnya seperti bengkel motor, bengkel mobil, komputer, menjahit, tatarias, barista dan coffeshop. Nantinya setelah 6 bulan mereka akan kita berikan bantuan stimulan,” tambah Sacik.

Dengan komitmen dan perhatian penuh dari Gubernur Sahbirin Noor, diharapkannya PPRSAR Mulia Satria dapat terus berkembang dan menjadi tempat yang aman dan penuh harapan bagi anak-anak dan remaja yang membutuhkan.

“Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang dengan layak, dan tugas kita bersama untuk memastikan mereka mendapatkan itu,” tegasnya.

Melalui berbagai program yang telah dijalankan, perhatian Gubernur terhadap perlindungan dan rehabilitasi sosial anak dan remaja di Kalimantan Selatan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia.

Sebelumnya, PPRSAR Mulia Satria merupakan gabungan dua panti yaitu Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Budi Mulia dan Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Budi Satria. Penggabungan panti tersebut sesuai Peraturan Gubernur Nomor 5 tahun 2022 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah. MC Kalsel/Rns

Mungkin Anda Menyukai