Mengikuti tren berbelanja online yang semakin marak, khususnya sejak pandemi COVID-19 melanda, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDa) melakukan langkah progresif dengan menginisiasi Kajian dengan tema Digitalisasi dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif guna mengakselerasi produktivitas dan stabilitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Selatan.
“Digitalisasi UMKM ini merupakan sebuah terobosan untuk mengakselerasi tumbuh dan berkembangnya UMKM di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital,” ungkap Hadi Safitri, Plt Kepala BRIDa Kalimantan Selatan melalui Edy Budiono, Plh Kepala Bidang Riset, Banjarbaru, Rabu (29/5/2024).
Lebih lanjut Edy Budiono menjelaskan, dengan pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini, tentunya akan mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk beradaptasi dan mulai mengakses dunia digital baik untuk berkomunikasi maupun berbelanja secara online. Sehingga tidak mengherankan platform perdagangan elektronik seperti marketplace yang saat ini ada, menjadi laris manis sebagai pilihan masyarakat untuk berbelanja dan bertransaksi.
Lanjut, Dalam kajian kali ini BRIDa akan mengidentifikasi permasalahan dan faktor penghambat transisi digital pada UMKM di Kalimantan Selatan. Setelah itu, akan disusun strategi kebijakan yang tepat sesuai dengan kondisi riil para pelaku usaha saat ini. Cakupan penelitian meliputi UMKM dan usaha kreatif se-Kalimantan Selatan sesuai pembagian tugas dan wewenang Pemprov Kalsel.
Kegiatan ini diketuai oleh Herry Pradana, MBA, dengan dua anggota lainnya dari internal peneliti di BRIDa. BRIDa Kalimantan Selatan juga mengundang praktisi dan profesional dari eksternal sebagai tambahan anggota tim, yaitu Bpk Zaki Rasyid, MBA. Bpk Zaki Rasyid saat ini menjabat sebagai General Manager dari Wetland Box Incubator yang banyak berkecimpung di dunia inkubasi dan pendampingan UMKM, IKM, Usaha Kreatif dan Startup di Kalimantan Selatan dan secara Nasional.
“Tim peneliti saat ini masih dalam tahap pengumpulan data ke 13 kabupaten/kota, melalui survei online, observasi langsung, dan wawancara mendalam dengan pelaku usaha setempat. Kegiatan ini diperkirakan selesai pada triwulan ke-3 tahun 2024,” jelas Edy.
Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan strategi pengembangan dan pola pemberdayaan sektor ekonomi kreatif serta digitalisasi UMKM yang tepat dan inklusif bagi para pelaku usaha di Kalimantan Selatan.
“Dengan digitalisasi UMKM, kita dapat memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing, sehingga mendorong UMKM yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” pungkas Edy. MC Kalsel/usu.