Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Januari 2025 merilis terjadi inflasi y-on-y sebesar 0,62 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,14 pada Januari 2024 menjadi 106,33 pada Januari 2025. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,76 persen dan tingkat deflasi y-to-d sebesar 0,76 persen.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,58 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,92 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,47 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,01 persen; kelompok transportasi sebesar 2,98 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,97 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,68 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,45 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 10,38 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 8,77 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (3/2/2025).
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Januari 2025, antara lain emas perhiasan, tarif parkir, minyak goreng, cabai rawit, sigaret kretek mesin, ikan patin, telur ayam ras, udang basah, ikan papuyu, kopi bubuk, tarif rumah sakit, kue kering berminyak, mobil, sepeda motor, terong, sewa rumah, cumi-cumi, gula pasir, es, kacang panjang, ikan gabus, angkutan udara, pasta gigi, semangka, sekolah dasar, bawang putih, sigaret putih mesin dan sigaret kretek tangan.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Januari 2025, antara lain tarif listrik, bawang merah, dan tomat, jagung manis, buncis, bayam, kacang panjang dan ikan papuyu. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain cabai rawit, ikan gabus, abai merah, daging ayam ras, emas perhiasan, angkutan udara, semangka, telur ayam ras, mobil, bensin dan ikan nila.
Pada Januari 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,49 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok transportasi sebesar 0,32 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,18 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,72 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar lainnya sebesar 1,30 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen,” kata Martin. MC Kalsel/Scw