Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis ekspor barang asal Kalimantan Selatan mencapai US$ 1,11 miliar atau naik 5,92 persen dibanding nilai ekspor bulan September 2024 yang sebesar US$ 1,05 miliar. barang asal Kalimantan Selatan mencapai US$ 1,11 miliar atau naik 5,92 persen dibanding nilai ekspor bulan September 2024 yang sebesar US$ 1,05 miliar.
Jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Oktober 2023 yang mencapai US$ 1,12 miliar, nilai ekspor bulan Oktober 2024 ini turun sebesar 0,98 persen.
“Ekspor terbesar Kalimantan Selatan bulan Oktober 2024 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 dijit disumbangkan oleh kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$ 963,46 juta. Nilai tersebut mengalami kenaikan, yaitu sebesar 5,45 persen dibandingkan ekspor bulan September 2024 yang sebesar US$ 913,69 juta. Pada urutan kedua adalah kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang menyumbang ekspor sebesar US$ 103,36 juta, naik sebesar 11,06 persen dibandingkan ekspor bulan September 2024 yang mencapai US$ 93,07 juta. Sementara itu, di urutan ketiga adalah kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan nilai ekspor US$ 18,88 juta”, kata Martin Wibisono , Banjarbaru, Senin (2/12/2024)
Berdasarkan kontribusinya terhadap total ekspor bulan Oktober 2024, kelompok bahan bakar mineral (HS 27) memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 86,90 persen. Kemudian diikuti oleh kelompok kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) dan kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan kontribusi masing-masing sebesar 9,32 persen dan 1,70 persen.
“Nilai impor Kalimantan Selatan pada Bulan Oktober 2024 mencapai US$ 165,65 juta. Nilai ini naik sebesar 61,08 persen jika dibandingkan dengan nilai impor bulan September 2024 yang sebesar US$ 102,83 juta. Bila dibandingkan dengan nilai impor bulan Oktober 2023 yang mencapai US$ 188,18 juta, maka nilai impor bulan Oktober 2024 ini turun sebesar 11,97 persen,” kata Martin.
Martin pun menjelaskan, Lima kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi yang masuk ke Kalimantan Selatan adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27); diikuti kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84); kelompok pupuk (HS 31); kelompok bahan kimia organik (HS 29) serta kelompok berbagai produk kimia (HS 38). Nilai impor untuk kelima kelompok barang tersebut masing-masing adalah HS 27 sebesar US$ 148,05 juta, HS 84 sebesar US$ 8,99 juta, HS 31 sebesar US$ 3,98 juta, HS 29 sebesar US$ 2,58 juta, dan HS 38 sebesar US$ 0,73 juta. Adapun kontribusi dari masing-masing kelompok tersebut adalah HS 27 sebesar 89,38 persen; HS 84 sebesar 5,43 persen; HS 31 sebesar 2,41 persen; HS 29 sebesar 1,56 persen, dan HS 38 berkontribusi sebesar 0,44 persen dari total impor Oktober 2024.
“Nilai total kelima komoditas terbesar tersebut adalah US$ 164,35 juta dengan kontribusi sebesar 99,22 persen dari total impor ini. Nilai ini naik sebesar 72,09 persen dibandingkan total kelimanya pada bulan September yang sebesar US$ 95,50 juta”, ujar Martin MC Kalsel/scw