Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada November 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,01 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,55 pada November 2023 menjadi 106,65 pada November 2024. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,50 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 1,48 persen.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,77 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,46 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,94 persen; kelompok transportasi sebesar 1,35 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,36 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,62 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,77 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 10,81 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,38 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (2/12/2024).
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada November 2024, antara lain: emas perhiasan, ikan gabus, tarif parkir, daging ayam ras, bawang merah, ikan papuyu, sigaret kretek mesin, minyak goreng, tarif rumah sakit, ikan patin, udang basah, kue kering berminyak, kopi bubuk, mobil, cumi-cumi, sewa rumah, bawang putih, nasi dengan lauk, sepeda motor, es, upah asisten rumah tangga, gula pasir, tomat, ikan sepat siam, ikan bakar, terong, sekolah dasar, sigaret kretek tangan, dan ikan nila.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: beras, cabai merah, cabai rawit, bensin, pepaya, ikan peda, angkutan udara, ikan tongkol, baju muslim wanita, air kemasan, dan bahan bakar rumah tangga.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada November 2024, antara lain: ikan gabus, bawang merah, emas perhiasan, daging ayam ras, tomat, dan ketimun. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: ikan peda, angkutan udara, semangka, ikan tongkol dan pepaya.
Pada November 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,52 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen; kelompok transportasi sebesar 0,15 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,22 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,75 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen”, kata Martin. MC Kalsel/scw