Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan melalui Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarmasin terus memberikan pelayanan pembinaan kepribadian kepada warga binaan, salah satunya melalui kegiatan keagamaan Shalat Dhuha. Program ini bertujuan untuk membantu warga binaan memperkuat hubungan spiritual mereka dan mendapatkan ketenangan batin dalam menjalani masa hukuman.
Kegiatan Shalat Dhuha ini dilaksanakan di Masjid Ba’bu Taqwa (Pintu Taqwa) yang berada di dalam kompleks Lapas Banjarmasin yang diikuti seluruh warga binaan sebagai bagian dari pembinaan kepribadian. Shalat Dhuha yang diadakan secara rutin ini memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus menjadi sarana refleksi diri.
Kepala Lapas Banjarmasin, Faozul Ansori, menegaskan pentingnya memberikan pelayanan yang memenuhi hak-hak warga binaan untuk mendapatkan pembinaan kepribadian dan kesempatan beribadah.
“Lapas Banjarmasin berkomitmen untuk melayani dan memenuhi hak warga binaan dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Pembinaan kepribadian melalui kegiatan keagamaan seperti Shalat Dhuha ini diharapkan dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih baik,” ujar Faozul Ansori di Banjarmasin, Sabtu (2/11/2024)
Pelayanan kepribadian melalui kegiatan ibadah ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Banjarmasin untuk mendukung rehabilitasi spiritual warga binaan. Kegiatan Shalat Dhuha ini juga menjadi bentuk pembinaan moral dan penguatan keimanan, dengan harapan warga binaan mampu menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.
“Melalui program pembinaan keagamaan seperti Shalat Dhuha, Lapas Banjarmasin berharap para warga binaan mendapatkan kesempatan untuk introspeksi diri dan memperbaiki diri dari sisi spiritual. Ini juga menjadi salah satu upaya untuk mendukung pemulihan kepribadian warga binaan, agar mereka dapat menjadi individu yang lebih berakhlak, bertanggung jawab, dan siap berperan positif ketika kembali ke masyarakat”, jelasnya
Oleh karena itu, Lapas Banjarmasin terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga binaan, baik dalam hal pembinaan mental, spiritual, maupun keterampilan.
“Dengan berbagai program yang ada, diharapkan Lapas tidak hanya menjadi tempat hukuman, tetapi juga menjadi tempat perbaikan diri bagi setiap warga binaan”, jelasnya. MC Kalsel/scw