Kinerja APBD Regional Kalimantan Selatan (Kalsel) sampai dengan 31 Agustus 2024, untuk realisasi pendapatan daerah mencapai Rp26,52 Triliun atau sekitar 66,16 persen dari target, meningkat sebesar 36,33 persen jika dibandingkan tahun lalu. Pajak Daerah terealisasi Rp3,38 Triliun dan Retribusi Daerah sebesar Rp602,32 Miliar, meningkat 630 persen dibandingkan tahun lalu.
Secara persentase, kinerja realisasi pendapatan tertinggi ada pada Kabupaten Tanah Bumbu sebesar Rp3,04 triliun (95,97 persen). Retribusi daerah mengalami peningkatan signifikan sebesar 630 persen disebabkan oleh meningkatnya retribusi jasa layanan umum.
Di sisi lain, peningkatan pajak daerah sebesar 12 persen disumbang dari kenaikan Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan Pajak Restoran. Komponen pendapatan yang mendominasi struktur Pendapatan Daerah se-Kalimantan Selatan adalah Pendapatan Transfer sebesar Rp21,24 Triliun, dengan kontribusi 80 persen terhadap total pendapatan Daerah.
Sedangkan dari sisi Belanja Daerah, Realisasi belanja telah mencapai Rp21,51 Triliun (48,74 persen) tumbuh 33,03 persen. Belanja pegawai telah terealisasi sebesar Rp6,91 Triliun. Untuk Belanja Barang/Jasa sebesar Rp5,81 Triliun, belanja modal telah terealisasi sebesar Rp4,15 Triliun.
Kepala DJPb Kalsel Syafriadi mengatakan semua jenis belanja mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2023. Sampai dengan Agustus 2024 ini, belanja modal mengalami peningkatan paling tinggi sebesar 78,36 persen jika dibandingkan tahun lalu.
“Realisasi Belanja tertinggi ada pada Kab. Batola sebesar 59,12 persen terhadap pagu. Secara nominal realisasi terbesar pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp6,18 Triliun (52,01 persen),” kata Syafriadi, Banjarmasin, Senin (7/10/2024).
Realisasi Belanja Transfer ke Daerah (TKD) sampai dengan 31 Agustus 2024 sebesar Rp19,12 Triliun atau sebesar 65,69 persen. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhan Belanja Transfer ke Daerah meningkat sebesar 34,96 persen. Kenaikan tertinggi pada penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar 59,16 persen dan insentif fiskal sebesar 34,96 persen.
Terdapat kenaikan pagu Insentif Fiskal untuk Kota Banjarmasin sebesar Rp5,79 Miliar dan Kota Banjarbaru sebesar Rp5,88 Miliar. Realisasi TKD tertinggi di bulan Agustus 2024 ini adalah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebesar 73,61 persen.
Rincian kinerja TKD adalah sebagai berikut: Realisasi DBH sebesar Rp9,57 Triliun (61,76 persen), Realisasi DAU sebesar Rp6,05 Triliun (71,00 persen), Realisasi DAK Fisik sebesar Rp379,42 Miliar (35,59 persen), Realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp1,69 Triliun (70,75 persen), Realisasi Insentif Fiskal sebesar Rp105,20 Miliar (64,19 persen), Realisasi Dana Desa sebesar Rp1,32 Triliun (90,37 persen). MC Kalsel/Rns