Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor tekankan upaya pencegahan korupsi perlu dengan menanamkan nilai-nilai integritas, transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aspek kehidupan. Gerakan anti korupsi ini, harus digelorakan karena korupsi akan menimbulkan dampak yang buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Korupsi akan menghambat pembangunan dan menyengsarakan rakyat.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Roy Rizali Anwar, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bersama dan kemauan yang kuat agar pencegahan korupsi bisa dilakukan secara masif di berbagai lingkungan.
Disampaikan Roy, semua harus menyadari pentingnya menanamkan sikap anti korupsi dalam diri masing-masing karena peluang melakukan tindakan korupsi itu bisa terjadi kapan saja.
“Jika sikap anti korupsi kita lemah, bisa jadi kita terjerumus dalam mata rantai tindakan korupsi. Karena itu, kita semua harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bentuk-bentuk korupsi, modus korupsi, dan lain-lain agar kita bisa menghindar dari pusaran korupsi,” ujar Roy.
Roy menyebut, korupsi bisa disebut sebagai benalu yang menghambat bangsa untuk meraih kemajuan dan mensejahterakan rakyat. Oleh karena itu, semua harus melawan korupsi secara bersama-sama, terutama dimulai dari diri sendiri dengan menanamkan kesadaran anti korupsi.
Sehingga, pendidikan anti korupsi harus dimulai sejak dini, dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga tempat kerja. Perlu menciptakan budaya yang menjunjung tinggi kejujuran dan menolak segala bentuk praktik korupsi.
“Mari bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya pencegahan korupsi. Dengan mewujudkan lingkungan yang bersih dari korupsi dengan melaporkan setiap tindak korupsi yang ditemui dan mendukung langkah-langkah pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga terkait,” jelas Roy. MC Kalsel/scw