Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalsel menggelar Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri yang menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan dan Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Selatan serta dihadiri para Eksportir di Kalsel yang bertempat disalah satu hotel berbintang, Banjarmasin, Selasa (3/9/2024).
Dalam sambutan Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Sulkan, yang dibacakan Kabid Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disdag Kalsel, Muhammad Syarief menyampaikan, kegiatan ini sangat penting bagi instansi terkait dan pelaku usaha ekspor impor, agar senantiasa mengetahui kebijakan perdagangan luar negeri yang terbaru.
Pada kesempatan tersebut, Syarief menyampaikan nilai ekspor Kalsel pada Juli 2024 mencapai US$722 juta atau turun 22 persen dibanding ekspor Juni 2024 senilai US$883 juta.
“Lima komoditas ekspor terbesar Juli 2024 di Kalsel antara lain produk tambang, kayu, karet alam, kelapa sawit dan perikanan, dimana didominasi 90 persen oleh produk tambang, yaitu batubara,” kata Syarief.
Saat ini, nilai ekspor Kalsel sangat bergantung kepada batubara, sehingga apabila nilai ekspor batubara mengalami penurunan, berdampak kepada nilai ekspor Kalsel secara keseluruhan.
Selanjutnya, adanya penurunan pemintaan dari negara importir dan adanya perubahan harga batubara dunia sangat berdampak bagi nilai ekspor batubara pada umumnya.
“Kebijakan perdagangan luar negeri adalah rangkaian tindakan yang diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional,” ujar Syarief.
Syarif mengharapkan para eksportir dan pelaku usaha lainnya dapat mendukung pemerintah demi kemajuan bersama dengan meningkatkan usahanya dan selalu melakukan inovasi dan terobosan baru dalam mengembangkan pasar ekspor yang seluas-luasnya dalam upaya meningkatkan devisa negara dan kemajuan serta kemakmuran bangsa. MC Kalsel/scw