Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perindustrian (Disperin) berupaya melibatkan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam meningkatkan kreativitas desain kerajinan yang berbahan limbah kayu.
“Sehingga pelaku IKM bisa lebih terampil dalam mendaur ulang limbah olahan kayu untuk diolah menjadi kerajinan tangan yang kreatif dan bernilai ekonomis,” kata Kepala Disperin Provinsi Kalsel, Abdul Rahim usai membuka Pelatihan Peningkatan Kreativitas Desain Kerajinan dari Limbah Kayu, di Banjarmasin, Senin (2/9/2024).
Dijelaskan Rahim, produk kerajinan kayu memiliki kelebihan dari bahan baku yang mudah ditemukan dan diolah serta tidak memerlukan modal yang besar dengan biaya produksi yang murah maka modal utamanya memproduksi kerajinan dengan kreatifitas.
“Maka dari itu, dengan termanfaatkannya bahan limbah kayu akan memberikan nilai tambah bagi pelaku IKM dan tentunya, juga menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada,” tutur Rahim.
Rahim pun menyebutkan, perkembangan usaha yang bergerak di bidang mebel tergolong cukup baik, khususnya di bidang usaha penjualan dan pengolahan kayu tetapi dibalik hasil pengolahan kayu yang berserakan dan banyak tidak dimanfaatkan penggunaannya.
“Jadi jumlah limbah kayu yang melimpah perlu untuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar pengembangan pembuatan produk kerajinan dan aksesoris,” ungkap Rahim
Tidak hanya itu, Rahim menjelaskan, pihaknya juga mendorong peningkatan industri hijau dengan pemanfaatan penggunaan bahan daur ulang dari limbah olahan kayu yang juga diyakini memiliki pangsa pasar cukup besar sehingga akan menambah daya saing industri di Kalsel. MC Kalsel/Ar