Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, melakukan pengawalan pada kegiatan sertifikasi untuk ketersediaan benih di Kalimantan Selatan.
Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Zainul Arifin mengungkapkan, untuk padi apung yang dikembangkan diwilayah Kalimantan Selatan, terdapat 2 varietas benih yang dibagikan kepada para kelompok tani, baik varietas lokal maupun varietas unggul.
“Setelah melalui uji coba, kita temukan bahwa 2 varietas yang cukup bisa berkembang potensial pada program padi apung, yaitu vairetas inpari 32 dan varietas siam madu,” kata Zainul Arifin, di Banjarbaru, Kamis (22/8/2024).
Ia mengatakan, pihaknya juga terus meningkatkan ketersediaan benih di Kalimantan Selatan untuk dibagikan kepada kelompok tani, dengan jumlah sebanyak 150 biji ton benih tersedia untuk memasok ketahanan pangan di banua.
“Dengan ketersediaan benih di Kalimantan Selatan sebanyak 150 biji ton benih yang terdiri dari 15 varietas,” lanjut Zainul.
Varietas – varietas benih di Kalimantan Selatan, akan selalu terpantau oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan. Termasuk benih – benih yang dipakai pada program padi apung yang mempunyai sfesifikasi khusus setelah melalui uji coba.
“Jadi varietas – varietas yang berkembang di kalsel itu semuanya terdata di balai,” tutup. Zainul. MC Kalsel/tgh