Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor (Paman Birin) menjamu dan bersilaturahmi bersama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, Gubernur se-Kalimantan atau yang mewakili, Kadin Kalsel dan Delegasi ASEAN pada Gala Welcome Dinner Borneo Economic Community, di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Senin (12/8/2024) malam.
Sahbirin menyampaikan, upaya Pemerintah Provinsi untuk memperkuat Kalsel sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) masih memerlukan dukungan banyak pihak, terutama dari kalangan pengusaha dan kerjasama dengan daerah lain di Indonesia, termasuk kerjasama dengan negara di kawasan ASEAN.
“Maka dari itu, Kadin dan Delegasi ASEAN harus bersama-sama tumbuh sebagai sahabat yang saling mendukung dalam membangun kemaslahatan bersama. Dunia usaha terus bergerak maju dan kami selaku pemerintah daerah mampu meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat,” kata Sahbirin.
Sahbirin mengutarakan, Kadin Kalsel telah berperan sebagai mitra kolaboratif yang mendorong pengembangan dunia usaha dan mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kita ingin Kadin Indonesia dan Kalsel serta Delegasi ASEAN dapat bersama-sama membina hubungan yang suportif dan kolaboratif. Alhamdulillah, Kadin Indonesia dan Delegasi ASEAN telah bersedia meluangkan waktunya untuk menyukseskan rangkaian acara Kadin Provinsi Kalsel,” tutur Sahbirin.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengapresiasi, Gubernur Kalsel atas upayanya dalam memajukan dunia usaha dan pembangunan dalam mensejahterakan masyarakat.
“Kami juga berterima kasih kepada Gubernur Kalsel atas hibah tanah seluas 2.500 meter persegi yang rencananya akan dibangun kantor Kadin Kalsel di Banjarbaru,” kata Arsjad.
Arsjad menuturkan, pihaknya akan bergotong royong menyukseskan program pembangunan ekonomi 2025-2029 dalam Rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan merealisasikan cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Ada tiga isu yang menjadi fokus kami, yaitu optimalisasi sektor-sektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan, penguatan kapasitas UMKM nasional dan peningkatan kesejahteraan kelas menengah sehingga kemampuan dalam mengatasi ketiga isu ini akan menentukan kesuksesan dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045,” tutur Arsjad.
Arsjad pun menjelaskan, pihaknya juga telah menyusun white paper yang berisi usulan dan masukan pelaku usaha, investor maupun akademisi mengenai isu-isu ekonomi strategis yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi lima tahun kedepannya.
“Penyusunan white paper kali ini akan menerapkan prinsip gotong royong dan kolaborasi dengan mengedepankan prinsip no one left behind, tidak akan meninggalkan siapa pun,” terang Arsjad. MC Kalsel/Ar