Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tahun 2024 dengan mengangkat tema “Inovasi untuk Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan”.
Plt Kepala BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Hadi Safitri mengungkapkan pelaksanaan seperti ini bisa menjadi wadah masyarakat untuk berinovasi dan menuangkan ide dalam bentuk karya tulis Ilmiah.
“Kami ingin berkolaborasi dan menggali potensi-potensi yang dimiliki masyarakat banua kita melalui karya tulis ilmiah, yang tentu ini akan mengubah pola pikir dan kritisasi pembangunan untuk kalsel yang lebih baik,” ucapnya, Banjarbaru, Senin (29/7/2024).
Ia menerangkan, pada LKTI tahun ini selain masyarakat umum ada juga dari kalangan pelajar maupun mahasiswa yang memiliki ide kreatif untuk memperkuat ekosistem inovasi di Kalimantan Selatan.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Inovasi, Murwany Viviane Antang menambahkan pada perlombaan kali ini diikuti 32 peserta yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Kegiatan ini diseleksi menjadi 10 terbaik untuk dilaksanakan persentasikan hasil Karya Tulis Ilmiah mereka.
Pihaknya mengatakan Karya Tulis Ilmiah ini langsung dinilai oleh para juri yang berkompeten seperti dari unsur pemerintahan, hingga perguruan tinggi yang sudah terjud di bidang inovasi.
“Para juri kali kami datangkan langsung dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Hartatik, dari Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Hartiningsih, Nana Noviana dan M. Arief Anwar serta dari Pergurutan Tinggi Universitas Lambung Mangkurat, Totok Wianto,” terangnya.
Ia menuturkan dari top 10 ini akan kembali disaring oleh para juri untuk menentukan pemenang LKTI juara 1,2,3 dan harapan 1,2,3 yang akan diserahkan penghargaan serta uang pembinaan yang dibarengi dengan kegiatan Kalsel Innovation Award 2024.
Selain itu, Salah satu juri LKTI 2024, M. Arief Anwar menerangkan di tahun ini untuk karya tulis ilmiah yang dikirimkan oleh para peserta lebih beragam dari tahun sebelumnya.
“Karya tulis ilmiah kali ini memang difokuskan untuk inovasi pembangunan daerah, jadi untuk kriterianya seperti kebermanfaatan, subtansi serta tata naskah karya tulis ilmiah. Kemudian dari persentasi ini kami menilai dari segi diskusi dan pemaparan,” pungkasnya.
Sebagai bahan informasi beberapa karya tulis ilmiah yang masuk TOP 10 yaitu Liestiana Indriyati dengan naskah Aplimasi Ovijen (Ovitrap Infeksi Jamur Entomopatohen Pada Nyamuk) dalam upaya pengendalian vektor dengue, Candra Wijaya dengan naskah peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di kabupaten barito kuala melalui kelas utama (kesatuan lintas aksi sehat ulama, tenaga kesehatan dan masyarakat), Muhammad Fadilah dengan naskah pemanfaatan serbuk kayu meranti merah (shorea) khas kalimantan selatan dalam pengolahan pelet kayu sebagai lingkungan energi terbaharukan ramah dan Ronny Pamuji, M.Hafiz, Alsapri Toga Sitohang dengan naskah panca.id: membangun ketahanan pangan di era digital: menuju sistem pangan yang terintegrasi, aman, dan berkelanjutan di Kalimantan Selatan. MC Kalsel/usu.