Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Lomba Mural tingkat umum se Kalimantan Selatan dalam rangka memeriahkan hari jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-74 tahun.
Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan, Suharyanti mengungkapkan kegiatan ini sebagai wadah pengembangan seni rupa di Kalsel.
“Seni Rupa khususnya mural merupakan seni yang dapat berkomunikasi melalui lukisan – lukisan yang dibuat oleh para seniman,” ucapnya, Banjarmasin, Senin (22/7/2024).
Ia menerangkan, walaupun lomba Mural merupakan kali pertama diselenggarakan oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Kalimantan Sleatan, akan tetapi total peserta yang ikut memeriahkan kegiatan ini sebanyak 13 Tim yang berasal dari 13 kabupaten/kota.
Suharyanti mengatakan pada Lomba Mural kali ini, pihaknya ingin mengangkat keberagaman seni dan budaya yang dimiliki kalimantan selatan, sesuai dengan visi dan misi Taman budaya yaitu pelestarian dan pengembangan seni dan budaya.
“Jadi, para peserta sudah kami berikan tema yang berbeda setiap timnya. Ada yang mendapatkan tentang pagelaran tradisional, permainan hingga kesenian tradisional,” terangnya.
Selain untuk memberikan wadah bagi para seniman untuk berkreasi, kegiatan ini juga secara tidak langsung memperindah lingkungan taman budaya, sebab akan banyak lukisan – lukisan hasil dari para seniman banua terpampanh di sekita lingkungan UPTD Taman Budaya.
Untuk itu, Suharyanti berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para peserta untuk kemajuan budaya banua.
“Kami dari Pemprov Kalsel akan terus memfasilitasi para seniman untuk berkembang bersama memajukan kebudayaan banua,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu juri lomba Mural, Rokhyat menuturkan ada beberapa aspek penilaian dalam lomba kali ini salah satunya ke orisinalitas lukisan.
“Dan juga kami ingin melihat pesan apa yang ingin disampaikam pleh para peserta melalui lukisan yang mereka buat,” tuturnya.
Selain itu, salah satu tim peserta dari Kabupaten Hulu Sungai Utara, Rezky yang mengangkat permainan tradisional bakiak menuturkan tingkat kesulitan pada lomba kali ini berada di lama nya pengerjaan.
“Karena pengerjaan ini perlu fokus lumayan maka waktu sangat mempengaruhi pengerjaan,” katanya. MC Kalsel/usu.