Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan sosialisasi tata rias baju adat pengantin Banjar sebagai bentuk melestarikan kebudayaan daerah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun melalui Kepala Budang Kebudayaan, Raudati Hildayati mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dalam rangka pelestarian kebudayaan daerah Kalimantan Selatan.
“Yang mana bisa menjadi contoh generasi muda untuk ikut melestarikan budaya daerah kita,” ucapnya, Banjarmasin, Selasa (14/6/2024).
Ia menerangkan, tata rias pengantin bagajah gamuling baular lulut ini salah satu tata rias yang saat ini sudah jarang digunakan di acara perkawinan. Maka dari itu, ini sangat tepat untuk dikaji dan digali mengingat ini merupakan salah satu budaya daerah yang dimiliki.
“Kita ingin mempertahankan unsur- unsur budaya dan melestarikan budaya daerah Kalimantan Selatan, sehingga nantinya mampu membangun jati diri dan memiliki nilai penting serta daya saing dalam menghadapi era globalisasi,” terangnya.
Untuk itu, Hilda berharap dengan sosialisasi ini bisa melahirkan regenerasi dalam mempelajari pakem tata rias pengantin bagajah gamuling baular lulut.
“Sehingga salah satu kebudayaan yang kita miliki ini bisa terus eksis dan dikenal masyarakat ke depannya,” pungkasnya. MC Kalsel/usu.