Dislutkan Kalsel Gelar Validasi Statistik Kelautan dan Perikanan Finalisasi Tahun 2023

Demi terwujudnya rencana pembangunan kelautan dan perikanan yang lebih matang, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Validasi Statistik Kelautan dan Perikanan Finalisasi Tahun 2023, Banjarmasin, Selasa (4/6/2024).

Pelaksanaan kegiatan ini sebagai wadah koordinasi dan konsolidasi yang terarah, terkendali dan efektif agar terus melakukan berbagai upaya dan inovasi untuk meningkatkan sektor kelautan dan perikanan di Kalsel.

Tujuan dan sasaran di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalsel 2021 – 2026 telah mengamanahkan bahwa pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan di Kalsel ditujukan untuk meningkatkan produksi perikanan setiap tahunnya.

Kepala Dislutkan Kalsel, Rusdi Hartono diwakili Sekretaris Dislutkan Kalsel, Nadiyah menyampaikan potensi kelautan dan perikanan merupakan sektor yang dapat diandalkan untuk berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan daerah, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan bahan pangan hewani berprotein tinggi, guna peningkatan gizi masyarakat dan pencegahan stunting bagi anak di Kalsel.

“Peningkatan ketersediaan volume produksi, dapat menjamin kontinuitas ketersediaan komoditas perikanan, menjaga stabilitas harga komoditas perikanan di pasaran, serta mengendalikan angka inflasi daerah yang bersumber dari komoditas perikanan,” kata Nadiyah.

Oleh karena itu, pembangunan kelautan dan perikanan diharapkan mampu menghasilkan produk perikanan yang berdaya saing dan bernilai tambah.

Nadiyah juga menambahkan, keberadaan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di Kalsel diharapkan mampu memelihara keberlanjutan pembangunan ekonomi daerah.

Sehingga dalam pelaksanaannya, perlu mengarahkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan, terutama melalui pendayagunaan pulau-pulau kecil dan pengelolaan keaneka-ragaman hayati untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Selain itu, pencegahan IUUF (illegal, unreported, unreported fishing) dan DF (destructive fishing) pada usaha perikanan tangkap, dengan mengedepankan pengendalian preventif, konservasi/rehabilitasi kawasan perairan dan optimalisasi pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, serta penguatan SDM dan pemanfaatan IPTEK tepat guna, dalam mendukung pembangunan kelautan dan perikanan.

“Kepada seluruh jajaran kelautan dan perikanan, agar sektor kelautan dan perikanan menjadi bagian sinergitas peningkatan kualitas daya saing daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di Kalsel,” ujar Nadiyah. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai