Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menanam 237.000 batang mangrove dengan dua jenis mangrove, yaitu Avicennia dan Rhizophora Mucronata (bakau) di tiga kabupaten yakni Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.
Hal ini sejalan dengan program prioritas Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dan Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah yang berkaitan dengan perbaikan lingkungan hidup diimplementasikan dalam dua program utama yakni program rehabilitasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta program pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.
Kepala Dislutkan Kalsel, Rusdi Hartono mengatakan mangrove ini sangat besar dan penting untuk kehidupan khususnya nelayan dipesisir, selain mencegah abrasi dan untuk pengembangan pemijahnya telur ikan dan kepiting, Banjarbaru, Selasa (4/6/2024).
“Nelayan sangat merasakan dampak positif dengan hidup berkembangnya mangrove di wilayah pesisir, juga berpengaruh pada hasil tangkapan ikan dan kepiting,” kata Rusdi.
Rusdi menambahkan, bibit mangrove diambil dari masyarakat penangkar mangrove sehingga ini juga sangat membantu para penangkar.
Disisi lain, Dislutkan juga terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat pesisir untuk tidak mengambil batang mangrove.
“Hal ini selalu kita berikan sosialisasi untuk menjaga kelestarian sumber daya alam,” ujar Rusdi.
Diketahui, di dua tahun terakhir, Dislutkan telah menggencarkan penanaman mangrove untuk mendukung kehidupan masyarakat pesisir. MC Kalsel/scw