Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Mei 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,63 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,33 pada Mei 2023 menjadi 107,07 pada Mei 2024. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,01 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 1,88 persen.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,45 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,64 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,71 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,51 persen; kelompok transportasi sebesar 4,02 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,13 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,13 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,88 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,35 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (3/6/2024).
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Mei 2024, antara lain: emas perhiasan, daging ayam ras, tarif parkir, tomat, beras, bawang merah, sigaret kretek mesin, gula pasir, ikan nila, ikan papuyu, bawang putih, udang basah, angkutan udara, nasi dengan lauk, mobil, kue kering berminyak, jagung manis, sewa rumah, tarif rumah sakit dan akademi/perguruan tinggi. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan gabus, kacang panjang, baju muslim wanita, pepaya, sabun detergen bubuk, ketimun, sabun mandi cair, dan ikan tongkol, ikan layang, ikan bandeng dan cabai merah.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Mei 2024, antara lain: emas perhiasan, ikan nila, bahan bakar rumah tangga, terong, ikan kembung, tarif air minum pam, buncis, gula pasir ikan peda dan sigaret kretek mesin. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: beras, ikan gabus, ikan papuyu, cabai rawit, tomat, angkutan udara, dan jagung manis.
Pada Mei 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,06 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok transportasi sebesar 0,43 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,08 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,23 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,45 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
“Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Kalimantan Selatan bulan Mei 2024 sebesar 0,01 persen dan Tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Kalimantan Selatan Mei 2024 sebesar 1,88 persen,” kata Martin. MC Kalsel/scw