Tim juri Sanitasi Air Minum Tuntas Waja Sampai Kaputing (SATU WASAKA) Award Provinsi Kalsel Tahun 2024 kembali mengunjungi kabupaten tapin untuk melakukan penilaian.
Penilaian diawali dengan pertemuan di Aula Kantor Bapelitbang Kabupaten Tapin dengan disambut oleh Kepala Bapelitbang Kabupaten Tapin, Meidy Harris Prayoga dan jajaran kepala SKPD terkait.
“Kami berharap program pembinaan tersebut sangat penting sebagai upaya untuk memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan oleh tim penilai dan meningkatkan kinerja pembangunan sanitasi dan air bersih di wilayahnya,” kata Meidy di aula kantor Bapelitbang Tapin, Selasa (14/5/2024).
Menurutnya, pada tahun 2024 Kabupaten Tapin akan menggunakan beberapa sumber pendanaan untuk penanganan sanitasi dan air bersih, yaitu APBD dan DAK fisik di 12 kecamatan.
Selain itu, kabupaten tersebut juga mengusulkan inpres 1 tahun 2024 tentang sanitasi, air bersih, dan air limbah domestik yang terkait dengan Jaringan Distribusi Utama (JDU) dan sambungan rumah sebesar 2.000 SR dengan total usulan sebesar lebih dari Rp52 miliar.
“Alhamdulillah usulan sudah disetujui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Selatan. Saat ini masuk perijinan untuk ruang milik jalan (Ruminja) yang sedang berproses di BPJN,” ujarnya.
Sedangkan terkait dengan inovasi dalam pengelolaan sanitasi, kabupaten Tapin telah melakukan upaya penyediaan tengki septik yang tahan lama, awet, dan tidak bocor.
Meidy berharap tim juri SATU WASAKA Award bisa mengevaluasi keunggulan dari tengki septik tersebut dan memberikan masukan untuk peningkatan kualitasnya.
“Kabupaten Tapin berharap program pembinaan melalui kegiatan SATU WASAKA Award dan upaya-upaya pengelolaan sanitasi dan air bersih yang dilakukan dapat memberikan dampak positif untuk kemajuan wilayah tersebut di masa mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, Perwakilan tim Juri Satu Wasaka Award, Andie Putra Pratama menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan satu wasaka ini guna mendorong Kabupaten/Kota dapat meningkatkan akses serta menyiapkan aspek regulasi kelembagaan pendanaan sanitasi dan air minum.
“Pada acara Satu Wasaka Award ini upaya strategis Pemprov Kalsel dalam memfasilitasi, koordinasi, advokasi, dan sinkronisasi serta monitoring informasi. Sehingga program kegiatan pembangunan sanitasi dan air minum yang telah disusun Kabupaten/Kota dapat dilibatkan secara terarah sesuai dengan prioritas dan kondisi daerah serta disepakati dalam dukungan pendanaan,” kata Andie.
Diharapkan kegiatan SATU WASAKA bisa membantu Kabupaten/Kota di Kalsel untuk meningkatkan sanitasi dan air minum mereka. Apalagi penghargaan SATU WASAKA ini diberikan kepada Kabupaten/Kota yang dinilai berprestasi di bidang sanitasi dan air minum. Penghargaan ini nantinya akan diserahkan pada hari jadi Pemerintah Provinsi Kalsel pada bulan Agustus mendatang.
Untuk diketahui setelah melakukan audiensi tim juri melakukan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi yaitu PDAM, TPA Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), Bank Sampah dan TPS 3R. MC Kalsel/tgh