Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) telah memfasilitasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melaksanakan Benchmarking ke BUMDes Puspa Harum Sejahtera Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat Provinsi Bali yang berhasil mengembangkan BUMDesnya sebagai penggerak ekonomi desanya.
Benchmarking diikuti BUMDes yang berprestasi di 11 kabupaten sebagai reward yang diberikan oleh Pemprov Kalsel, Pimpinan Apdesi Kalsel dan Para Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat.
Kepala Dinas PMD Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah diwakili Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Desa, Muhammad Agus Fariady menyampaikan, benchmarking ini ke-2 kalinya dilaksanakan dalam peningkatan kapasitas pengelola BUMDes ke daerah yang mempunyai BUMDes berprestasi dalam mengembangkan unit usahanya.
“Sehingga dari Benchmarking dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada pengelola BUMDes di Kalsel dalam melaksanakan unit usahanya yang nantinya menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) di desanya. Hal ini, sesuai arahan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor (Paman Birin) agar kami selalu bergerak dalam memajukan desa dan sejalan dengan visi Kalsel Makmur, Sejahtera dan Berkelanjutan (Maju) sebagai Gerbang Ibu Kota Negara (IKN),” kata Agus, Banjarbaru, Kamis (25/4/2024).
Dijelaskan Agus, BUMDes Puspa Harum Sejahtera telah meraih terbaik pertama tingkat Nasional 2023 dan Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat Provinsi Bali terbaik pertama kategori Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan memiliki penghasilan omset mencapai Rp800 juta di 2023.
“Memang sejak didirikan di 2018 hingga 2023 BUMDes Puspa Harum Sejahtera dengan modal awal sekitar Rp140 juta telah mampu menghasilkan PADes sebesar Rp1 miliar lebih dengan usahanya yaitu pengelolaan pasar desa, simpan pinjam, parkir, perdagangan dan pelayanan jasa,” tutur Agus.
Agus pun mengutarakan, BUMDes Puspa Harum Sejahtera Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat Provinsi Bali dalam mengelola BUMDesnya telah memahami dengan baik regulasi yang menjadi payung hukumnya dan dikerjakan secara profesional serta semua unit usaha yang dikelolanya menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara tepat dan disiplin.
“Jadi sebenarnya Desa Tegal Harum tidak mempunyai potensi wisata sebagaimana desa lainnya yang ada di Provinsi Bali, tetapi dengan kerjasama dan didukung oleh masyarakat desanya akhirnya bisa menghasilkan BUMDes yang menjadi penopang ekonomi desa,” imbuh Agus.
Dalam mengawal Benchmarking BUMDes di Kalsel, Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Rachmah Norlias menuturkan, kegiatan Benchmarking BUMDes Kalsel ke BUMDes Puspa Harum Sejahtera Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat Provinsi Bali sangat tepat untuk mendapatkan informasi terkait pengelola BUMDes yang baik dan terarah sehingga mampu memaksimalkan segala potensi yang ada di wilayahnya guna meningkatkan PADesnya masing-masing.
“Sehingga kedepannya desa tidak hanya mengandalkan pembangunan desa dari dana desa tetapi sudah mampu mengembangkan potensi desa dalam menghasilkan PADes dan bisa menjadi desa yang mandiri,” jelas Rachmah. MC Kalsel/Ar