Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan (Kakanwil Kemenag Kalsel), Muhammad Tambrin menyebutkan ada 134 titik lokasi pemantauan hilal di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kalsel yang dilaksanakan di salah satu hotel di Banjarmasin, Minggu (10/3/2024).
“Banjarmasin menjadi salah satu tempat pemantauan hilal di Indonesia, hasil pemantauan hilal sore ini akan dilaporkan setelah acara Rukyatul Hilalkepada Menteri Agama RI sebagai bagian dari bahan penetapan (Itsbat) awal bulanRamadhan 1443 Hijriah,” sebut Tambrin pada Kegiatan Hisab Rukyat Awal bulam Ramadaan Tahun 1445 Hijriah.
Ia menyebutkan, dinamika sidang Itsbat menjadi sangat penting pada malam ini, terlebih pada saat ini sudah diberlakukan Kriteria Imkanurrukyat MABIMS terbaru, yaitu tinggi hilal 3° (tiga derajat) dan sudut elongasi 6,4° (Enam koma empat derajat).
Hal tersebut sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam tanggal 25 Februari 2022, NomorB-79/DJ.III/HM.00/02/2022 perihal Pemberitahuan Penggunaan Kriteria Imkanurrukyat MABIMS Baru yang digunakan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
“Karena itulah penetapan Awal Ramadhan 1443 H akan menunggu Keputusan MenteriAgama RI, setelah pelaksanaan Sidang Itsbat Kementerian Agama RI,” lanjutnya.
Kakanwil Kemenag Kalsel juga berharap, kiranya pelaksanaan Ibadah Ramadan, umat muslim Indonesia khususnya masyarakat Kalsel dapat melaksanakan ibadah dengan kekhusyuan, tertib, damai dan tentram.
Hal ini juga merupakan tanggung jawab bersama untuk memberikan contoh saling hormat-menghormati antar sesama dalam bingkai moderasi beragama.
“Semoga Allah SWT memberkati bangsa dan negara Indonesia seraya memohon ridho-Nyaagar kita bisa menjaga kerukunan bersama khususnya di Kalsel Babussalam, sebagaimana harapan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Prov Kalsel yang diwakilkan oleh Kepala Bagian Bina Mental dan Spiritual, Fahrurazi mengimbau kepada masyarakat dengan adanya perbedaan awal bulan puasa agar tetap mengedepankan nilai toleransi.
“Tadi juga sudah disampaikan oleh Kakanwil Kemenag Kalsel, terkait adanya potensi perbedaan awal ramadan tentunya kepada masyarakat di Kalsel diharapkan untuk saling menghormati kemudian saling toleransi,” ujar Fahrurazi. MC Kalsel/Fuz