Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, Gusti Yanuar Noor Rifai merilis perkembangan perkoperasian di Kalsel memasuki Tahun 2024, sebagai bentuk sinergitas pemerintah daerah dengan Pemerintah Pusat dalam peningkatan kapasitas koperasi nasional.
“Jumlah koperasi di Kalsel per Januari 2024 sebanyak 3.014 yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kalsel, adapun koperasi binaan provinsi sebanyak 180 koperasi, yang aktif sebanyak 144 koperasi dan yang tidak aktif sebanyak 36 koperasi,” papar Gusti Yanuar, Sabtu (9/3/2024).
Berdasarkan kebijakan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, pada Tahun 2024, Presiden RI menargetkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 30 juta dan koperasi modern sebanyak 500 koperasi.
Sedangkan tahun 2022, Kalsel telah menyumbang sebanyak 2 koperasi modern yakni Koperasi Bokar dan Koperasi Sawit Makmur, tahun 2023 sebanyak 2 koperasi yakni Koperasi Borneo Agrosindo Sentosa dan KJP Cipta Prima Sejahtera.
Lalu untuk tahun 2024, direncanakan sebanyak 8 calon koperasi modern yang nantinya akan diverifikasi dan selanjutnya di-SK-kan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Dijelaskan, kriteria koperasi menuju koperasi modern itu diantaranya Pilar Kelembagaan, Pilar Usaha, dan Pilar Keuangan.
Pada Tahun 2023 telah dilaksanakan pemeringkatan koperasi bagi koperasi binaan Prov Kalsel melalui APBD sebanyak 15 koperasi, dan hasilnya yaitu; 1 koperasi peringkat sangat berkualitas (AAA), 9 koperasi peringkat berkualitas (AAB), 4 koperasi peringkat cukup berkualitas (ABB) dan 1 koperasi peringkat tidak berkualitas (BBB).
“Koperasi modern merupakan koperasi yang menjalankan kegiatan dan usahanya dengan menerapkan tata kelola koperasi yang baik/good cooperative governance, memiliki daya saing dan adaptif terhadap perubahan,” tutup Gusti Yanuar Noor Rifai. MC Kalsel/Fuz