Kesadaran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) terhadap mitigasi bencana di objek wisata sangatlah penting. Hal ini guna menciptakan kondisi objek wisata yang ideal sesuai dengan tujuh unsur Sapta Pesona yakni Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan.
Mengingat pentingnya hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel memberikan pelatihan kepada anggota Pokdarwis Kabupaten Banjar melalui kegiatan Pelatihan Pengembangan Sadar Wisata dan Potensi Masyarakat Sekitar Wisata di salah satu hotel berbintang di Kabupaten Banjar, Kamis (7/3/2024).
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, M Syarifuddin diwakili Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Mugeni menuturkan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM pengelola objek wisata khususnya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Banua.
“Ini merupakan kegiatan rutin kita, dimana pada kesempatan kali ini kita merangkul sejumlah Pokdarwis Kabupaten Banjar untuk kita tingkatkan kompetensinya, khususnya berkaitan dengan penanggulanan bencana di objek wisata,” kata Mugeni.
Mugeni menambahkan, melalui kegiatan ini pihaknya akan merangkul seluruh Pokdarwis 13 kabupaten/kota secara bertahap untuk meningkatkan kompetensi mereka, sesuai dengan kondisi objek wisata yang mereka kelola.
“Untuk hari giliran Kabupaten Banjar, sebelumnya Pokdarwis Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Barito Kuala juga sudah kita berikan pelatihan serupa,” tuturnya.
Dia berharap kegiatan ini bisa memberikan motivasi kepada Pokdarwis dalam mengelola destinasi wisata mereka sesuai dengan tujuh unsur Sapta Pesona.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Kalsel, Raden Suria Fadliansyah menuturkan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin membuat kesadaran Pokdarwis tentang pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung objek wisata.
“Ini sesuai dengan misi Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yaitu menjaga lingkungan dan memperkuat ketahanan bencana. Dua hal tersebut sangat penting bagi sektor pariwisata dalam memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung,” jelasnya.
Dalam mitigasi bencana, lanjutnya, pengelola objek wisata atau Pokdarwis hendaknya memahami peta rawan bencana dengan mengenali kondisi lingkungan sekitarnya.
“Dalam memahami peta rawan bencana pengelola Pokdarwis bisa kenali ancaman yang ada di sekitar lingkungan mereka, kemudian siapkan strateginya, ketahui masalahnya, dan carikan solusinya,” tuturnya.
Dia berharap, pengelola Pokdarwis bisa memahami cara mengamankan diri mereka sendiri, dan pengunjung yang datang.
“Semoga kawan-kawan Pokdarwis bisa memahami tata cara mitigasi bencana di objek wisata, Sehun bisa mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang berkunjung” tukasnya.
Pada kegiatan ini, para peserta Pokdarwis dari Kabupaten Banjar turut diberikan praktek langsung terkait teknik pertolongan pertama kepada korban bencana atau tenggalam oleh Staf BPBD Provinsi Kalsel. MC Kalsel/Jml