Laboratorium Bahan Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Pendalaman Pemahaman Tentang Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi serta Penatausahaan Keuangan Sistem Informasi Pemerintah Daerah Berbasis Aplikasi (SIPD) di Aula Badan Penghubung Provinsi Kalsel, Jakarta.
Kegiatan bimtek langsung dibuka oleh Kepala Laboratorium Agustya Febry Andrean. Adapun narasumber yang dihadirkan yaitu Ratri Alfitasari dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Fathan dari Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Kalsel.
Adapun tujuan kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan instruksi dari Kepala Dinas PUPR Prov. Kalimantan selatan yaitu Ahmad Solhan agar Laboratorium Bahan Konstruksi semakin menguatkan fungsinya menjaga kualitas dan mutu hasil pengujian guna mendukung pembangunan infrastruktur yang mumpuni di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan sebagai gerbang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sehingga perlu peningkatan pemahaman dan keahlian pada karyawan laboratorium agar pelayanan pengujian laboratorium semakin baik.
Dalam sambutannya, Agustya Febry Andrean menekankan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian karyawan laboratorium sehingga mampu memberikan pelayanan pengujian yang lebih baik.
“Laboratorium bahan konstruksi memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas dan mutu hasil pengujian infrastruktur di Indonesia, terutama di Kalimantan Selatan yang menjadi pintu gerbang ibu kota negara (IKN),” kata Febry, Rabu (6/3/2024).
Selain itu, Laboratorium bahan konstruksi telah terakreditasi sejak 19 Februari 2020 dan akan habis masa berlakunya pada tanggal 18 Februari 2025. Oleh karena itu, menurut siklus akreditasi maka kemungkinan pada akhir tahun ini laboratorium bahan konstruksi akan menjalani tahapan reakreditasi.
“Oleh karena itu, sangat diperlukan refreshment terkait pemahaman dan sistim dokumentasi SNI 17025 tahun 2017, serta pemahaman tentang penatausahaan keuangan menggunakan SIPD)sebagai penunjang untuk kemajuan tata kelola keuangan laboratorium bahan konstruksi,” ujar Febry.
Febry berharap dengan adanya bimtek ini akan muncul peningkatan mutu pelayanan pengujian dan tata kelola keuangan pada laboratorium bahan konstruksi dengan harapan bahwa mampu memberikan kontribusi terhadap kemajuan pembangunan infrastruktur di Indonesia, di khususnya di Kalimantan Selatan.
“Dengan begitu, laboratorium bahan konstruksi dapat memenuhi tuntutan terhadap kualitas dan mutu hasil pengujian infrastruktur yang semakin meningkat di banua,” tutup Febry. MC Kalsel/tgh