Di era digitalisasi yang semakin berkembang pesat, keamanan informasi menjadi hal yang sangat penting.
Pemerintah Daerah pun dituntut untuk mengoptimalkan peran Computer Security Incident Reponse Team (CSIRT) dalam rangka meningkatkan perlindungan keamanan informasi terhadap Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalsel pun menggadakan Rapat Koordinasi Pembentukan dan Pengelolaan CSIRT.
Kepala Diskominfo Provinsi Kalsel, M Muslim diwakili Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi, Sucilianita Akbar menuturkan berdasarkan laporan Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure / Coordination Center (ID-SIRTII) mencatatkan sampai saat ini ada sebanyak 428.767 serangan siber yang terjadi di Kalimantan Selatan.
“Dari jumlah tersebut serangan yang paling banyak terjadi adalah deface (mengubah tampilan website) dan juga serangan Malware yang menyasar domain website go.id,” katanya, Banjarmasin, Senin (4/3/2024).
Dia mengakui, dari jumlah serangan yang terjadi, sebagian besar sudah dilakukan tindak lanjut oleh tim CSIRT bekerjasama dengan stakeholder terkait.
“Alhamdulillah semua sudah ditindaklanjuti oleh tim CSIRT Provinsi dan stakeholder terkait,” tuturnya.
Suci mengungkapkan bahwa tujuan dari Rakor ini untuk meningkatkan kompetensi pengelola CSRIT di daerah atau tim IT di SKPD dalam mengantisipasi serangan siber yang mungkin terjadi kedepannya.
“Meskipun serangan siber sebelumnya sudah ditindaklanjuti, tapi untuk menghadapi serangan siber selanjutnya makanya kita adakan Rakor ini. Semoga dengan Rakor ini keamanan informasi pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bisa ditingkatkan dalam rangka menunjang SPBE kita,” jelasnya.
Lebih jauh, Suci menjelaskan sampai saat ini dari 13 kabupaten/kota di Kalsel empat diantaranya telah membentuk tim CSIRT. Empat kabupaten/kota tersebut yakni Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kota Banjarbaru.
“Untuk kabupaten/kota lainnya akan segera menyusul (pembentukan CSIRT). Insya Allah di tahun 2024 di 13 kabupaten/kota di Kalsel tik CSIRT nya akan di launching,” imbuhnya.
Kegiatan Rakor yang diinisiasi oleh Diskominfo Provinsi Kalsel ini diikuti sebanyak 80 peserta terdiri dari 12 OPD Pemerintah Provinsi Kalsel (Data Sistem Elektronik dalam kategori Tinggi dan Stategis) secara luring, dan 28 lainnya secara daring, kemudian perwakilan Diskominfo kabupaten/kota, perwakilan perguruan tinggi, dan dua orang perwakilan SMK kategori teknologi informasi.
Pada kegiatan ini, Diskominfo Provinsi Kalsel turut menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, Subdit Keamanan Khusus Polda Kalsel, dan Civitas Akademi Universitas Lambung Mangkurat sebagai narasumber pada kegiatan tersebut. MC Kalsel/Jml