Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Februari 2024 merilis terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,27 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,31 pada Februari 2023 menjadi 105,66 pada Februari 2024. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,01 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,54 persen.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,75 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,96 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,84 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,16 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,19 persen; kelompok transportasi sebesar 1,70 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,15 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,10 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,71 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,53 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,98 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Jumat (1/3/2024).
Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2024, antara lain: ikan gabus, emas perhiasan, ikan nila, cabai merah, sigaret kretek mesin (SKM), beras, gula pasir, mobil, daging ayam ras, bawang putih, tomat, nasi dengan lauk, angkutan udara, udang basah, susu bubuk, air kemasan, sewa rumah, tarif rumah sakit, tarif air minum pam, dan spp akademi/perguruan tinggi.
Sementara komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: bawang merah, ikan peda, televisi berwarna, kacang panjang, ikan papuyu, ikan layang, sabun detergen bubuk, telepon seluler, minyak goreng, ikan kembung, mangga, ketimun, ikan selangat, ayam hidup, sandal karet pria, cabai rawit, mainan anak, tas tangan wanita dan seng.
Pada Februari 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,15 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok transportasi sebesar 0,18 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,08 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,31 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen.
“Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Kalsel pada Februari 2024 sebesar 0,01 persen dan Tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Kalsel pada Februari 2024 sebesar 0,54 persen,” kata Martin. MC Kalsel/scw