Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) ikut berpartisipasi pada penanaman pohon serentak di Provinsi Kalsel yang dilaksanakan di halaman perkantoran Gubernur Kalsel yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov Kalsel Hanifah Dwi Nirwana dalam kesempatan tersebut mengatakan momen penanaman pohon secara serentak ini suatu kebanggaan, bahwa Kalsel Babussalam dapat berperan aktif dan ikut berpartisipasi dalam menghijaukan indonesia.
“Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada KLHK Republik Indonesia, seluruh elemen pemerintah pusat, TNI, Polri, BUMN, BUMD, para pelajar dan mahasiswa, serta seluruh lapisan masyarakat, yang saling berkolaborasi di berbagai kegiatan penanaman pohon di Kalsel,” kata Hanifah, Banjarbaru, Minggu (14/1/2024).
Hanifah pun berharap, dukungan semua pihak untuk menanam pohon terus berlangsung secara berkelanjutan, karena eksistensi banua sebagai paru-paru dunia harus tetap dijaga.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa dalam kurun waktu 2013 hingga 2022, Kalsel mampu menurunkan lahan kritis seluas 184.102 hektare. Dari 642.580 hektare turun menjadi 458.478 hektare,” ucap Hanifah.
Menurutnya, ini suatu progres yang sangat cepat dan memberikan harapan besar terhadap percepatan penurunan lahan kritis di Kalsel dan penurunan lahan kritis akan berdampak langsung terhadap perbaikan lingkungan. Gerakan revolusi hijau yang dicanangkan sejak tahun 2017, punya andil yang signifikan terhadap masifnya penghijauan di Kalsel.
“Lewat gerakan ini, berbagai pihak ikut terlibat dalam menanam pohon, mulai dari jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, BUMN, BUMD, mahasiswa, dan bahkan masyarakat biasa di kampung-kampung juga ikut terlibat dalam penanaman pohon. Kini, di wilayah perkantoran Pemprov Kalsel, kita kembali bergerak bersama dalam menanam berbagai macam jenis pohon,” tambahnya.
Menanam pohon ini menurut Hanifah bukan hanya penghijauan semata, tetapi juga membangun kembali ekosistem hutan yang mulai berkurang, ketika hutan kembali menghijau di Kalsel maka flora dan fauna akan ikut berkembang dengan baik.
Kawasan hutan di Kalsel seluas 1,6 juta hektare atau lebih dari 45 persen dari luas daratan, tentu harus terus di jaga dari kerusakan yang lebih parah. Lahan-lahan kritis yang masih begitu luas, jangan sampai membuat pesimis dan menyerah untuk memperbaikinya.
“Terus kita tanam pohon demi pohon, agar anak cucu kita nanti juga menikmati lingkungan yang sehat dan nyaman. Semangat menanam yang kita bangun hari ini dan hari-hari kemarin, sudah cukup memberikan rasa optimis dan harapan besar, bahwa kita mempunyai kesempatan untuk membangun kondisi lingkungan yang lebih baik,” harapnya. MC Kalsel/Rns