Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan akan menyelenggarakan Kiram Arts Festival yang akan menampilkan seniman dari 20 Negara di dunia pada 8 hingga 12 November 2023.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun mengatakan kegiatan ini merupakan festival perdana yang menampilkan pementasan seni dan memberikan ruang kreatif yang nyata baik kini atau bahkan di masa mendatang dari berbagai pulau di Indonesia maupun Dunia.
“Ini adalah sebuah ruang perayaan kreativitas, keragaman budaya, dan ekspresi artistik yang dinamis yang menampilkan seniman-seniman Internasional, Nasional dan lokal, dari seniman senior hingga seniman-seniman muda berbakat,” ucapnya, Banjarbaru, Senin (6/11/2023).
Ia menerangkan, festival ini akan menghadirkan performer dari 20 negara, 15 performer nasional yang datang dari banyak kepulauan di Indonesia, serta banyak performer dari lokal Kalimantan. Performer dari negara asing terdiri dari, Malaysia, Filiphina, Australia, Hongkong, Jepang, Italia, Ghana, India, Thailand, Switzerland, Belanda, Morocco, England, Cambodia, Germany, New Zealand, New Caledonia dan Bangladesh.
Lebih lanjut dijelaskannya, selain performer dari luar, festival ini juga menghadirkan seniman-seniman Nasional seperti, Tanto Mendut (Jawa Tengah), Gang Sadewa (Yogyakarta), Cak Rina (Bali), Riyanto (Banyumas), DIMAR (Surabaya), Bongkeng Arts (Bandung), Nini Gondrong (Aceh), Syafmanefi Alamanda M.Sn (Riau), Jujuk Prabowo (Yogyakarta), Surya M (NTB), Mugiyono (Solo), Irwan Siregar (Jakarta).
“Untuk Kalsel sendiri kita akan menampilkan berbagai kesenian khas banua seperti Arum Banua Etnika, cacatuk Musik Perkusi, Posko La bastari, Pusaka Saijaan, Sanggar Seni Nuansa, Madihinesia, Sinar Pusaka, Ading Bastari dan persembahan istimewa Macan Halimau,” terangnya.
Lalu dijelaskan tentang bukit kiram sebagai panggung alam menawarkan sarana ekspresi unik yang memungkinkan untuk menyampaikan emosi dan gagasan kompleks yang berbeda, menghubungkan dengan perasaan masa lalu, merefleksikan masa kini.
Untuk itu, Ia berharap festival ini dapat membantu menjelaskan dunia tempat kita hidup melalui eksplorasi kreativitas, menjadi sumber inspirasi, refleksi, interaksi dan kegembiraan.
“Pada hakikat seni adalah kemakmuran dan kebahagiaan hidup, memiliki ekspresi yang indah tentang bagaimana mendorong setiap pecinta dan umat manusia dengan dipenuhi rasa hormat, saling menghargai kebudayaan dan menjaga kelestarian lingkungan,” tutupnya. MC Kalsel/usu.