Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor melakukan peningkatan kesiapsiagaan memasuki musim hujan pada Bulan November tahun ini, segala sesuatunya dipersiapkan lebih dini sebagai bentuk langkah mitigasi terhadap ancaman bencana banjir dan tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel sejak pekan lalu telah melakukan koordinasi bersama dengan BPBD serta instansi terkait di seluruh kabupaten kota untuk pemanfaatan alat Early Warning System (EWS), atau alat peringatan dini.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalsel, R Suria Fadliansyah melalui Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan, Ariansyah menyebutkan kesiapsiagaan untuk memasuki musim hujan ini terus berlanjut.
“Untuk kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan di wilayah Kalsel, telah kita laksanakan rapat persiapan terkait kesiapan alat-alat EWS, pemeliharaan, kemudian koordinasi tentang mekanisme serta penyampaian informasi,” kata Ariansyah, Rabu (1/11/2023).
Adapun sistem kerja alat EWS yang berada di sejumlah titik akan terus ditingkatkan pemanfaatannya, baik berupa penyampaian informasi, sumber pengirim, kemudian merespon penerimaan, selanjutnya mekanisme melaporkan penyebarluasan informasi.
“Jadi kita sedang menyampaikan, bagaimana mekanisme awalnya, jadi untuk penyampaian informasi, untuk sumber informasi itu harus disebutkan sumber informasinya dari mana kemudian pengirimnya siapa,” lanjutnya.
Menindaklanjuti hasil dari rapat koordinasi pada tanggal 27 Oktober 2023 bulan lalu, Pemprov Kalsel memperkuat koordinasi dengan meningkatkan pengelola informasi yang memiliki wewenang atau yang bertugas dalam prosedur aktivasi EWS.
“Kita mendata berapa penerima yang sudah menerima informasi peringatan dini yang kita sampaikan, kemudian penerima juga berkewajiban untuk menyebarluaskan informasi peringatan bencana tersebut kepada media-media lain seperti mungkin grup WA lain yang tersebar di masing-masing kabupaten/kota,” tutupnya. MC Kalsel/Fuz