Pemprov Kalsel mendukung penuh kegiatan Seminar Nasional Lahan Basah yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdaprov Kalsel, Husnul Hatimah mengatakan, kegiatan ini seyogyanya akan memberikan pencerahan dalam rangka melestarikan ekosistem mangrove dan gambut sekaligus menjadi harapan untuk menjaga keseimbangan ekologis serta mendorong lingkungan yang lebih baik dan berkualitas bagi kehidupan manusia.
“Terjadinya fenomena di muka bumi saat ini berupa pemanasan global dan perubahan iklim, serta banjir dan tanah longsor adalah bencana yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi-fungsi alam sebagai pertanda terjadinya kerusakan lingkungan,” kata Husnul, Banjarmasin, Selasa (17/10/2023).
Kurangnya kesadaran dan informasi, dikatakan Husnul menyebabkan beberapa aktivitas manusia menjadi ancaman serius keberlangsungan ekosistem di alam ini. Tinggal di wilayah tropis, tentu sering mendengar istilah mangrove dan gambut, dimana kedua kekayaan alam ini memiliki berbagai fungsi ekologis yang krusial.
“Namun, sayangnya, banyak ekosistem mangrove dan gambut telah mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia, termasuk penebangan pohon mangrove, perubahan penggunaan lahan, dan kebakaran lahan maupun hutan gambut,” kata Husnul.
Lebih lanjut menurut dirinya kedua ekosistem pesisir ini menjadi penyimpan karbon alami. Oleh sebab itu penting untuk melindungi, melestarikan, dan mengelola ekosistem ini secara berkelanjutan.
“Salah satu upaya Pemprov Kalsel menjaga ekosistem tersebut dan sebagai bagian dari program revolusi hijau yang sedang kita gaungkan, pada bulan Juni yang lalu dalam rangkaian puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup, telah di tanam 7.000 bibit mangrove di kawasan pantai sungai bakau, Desa Sungai Bakau, Kabupaten Tala. Upaya ini selanjutnya harus kita jaga dan pelihara agar hasilnya sesuai yang diharapkan dan lingkungan kita akan kembali menghijau,” tegas Husnul.
Dirinya pun memberikan apresiasi dan menyampaikan terima kasih atas kepeduliannya berkontribusi tidak hanya dalam upaya penanggulangan tetapi juga upaya preventif selama ini.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab kita menjaga lingkungan sebagai bekal anak cucu di masa yang akan datang. jangan sampai kita mewariskan air mata karena tangan-tangan jahat yang merusak bumi ini, tapi mari kita wariskan mata air bagi kelangsungan hidup mereka,” tandas Husnul. MC Kalsel/Rns