Beberepa waktu yang lalu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan telah menampilkan kesenian aruh besar yang merupakan adat suku Dayak Meratus, melalui Temu Karya Taman Budaya (TKTB) se-Indonesia.
Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Kalsel, Suharyanti mengungkapkan pemilihan pagelaran in guna semakin memperkenalkan tarian khas di Banua, kepada nasional serta meningkatkan semangat dan ketahanan budaya melalui pertunjukan seni.
“Kalsel telah menampilkan pergelaran dengan mengemas dalam bentuk musik dan divisualisasikan berjudul “Mamang” yaitu mengangkat aruh besar suku Dayak Meratus,” ucapnya, Banjarmasin, Jumat (8/9/2023).
Ia menerangkan, pergelaran musik berjudul Mamang merupakan rasa syukur dari warga di suatu desa setelah berhasil panen yang dikemas dalam bentuk penampilan.
Suharyanti mengungkapkan kegiatan Temu Karya Taman Budaya Se Indonesia ke XXII kali ini bertempat di Provinsi Jawa Barat dengan mengangkat tema “Rakit”.
“Arti dari tema tersebut dimaksudkan menyatukan keragaman jenis budaya dan kesenian yang terdapat di Indonesia, mulai dari tarian, musik, sastra hingga teater,” tuturnya.
Ia berharap, setelah kegiatan Temu Karya Taman Budaya Se Indonesia ke XXII, Taman Budaya seluruh indonesia dapat semakin mempererat tali silaturahmi antar pelaku seni budaya dari seluruh penjuru Tanah Air.
“Setelah sukses digelar di Provinsi Jawa Barat, Tahun 2024 akan dilaksanakan ke Provinsi Banda Aceh, dan direncanakan Tahun 2025, akan dihelat di Kalimantan Selatan,” terangnya.
Mengetahui hal tersebut, Suharyanti akan melalukan persiapan yang matang supaya pada saat perhelatan taman budaya se indonesia di gelas di Kalimantan Selatan bisa berjalan dengan sukses.
“Tahun 2023, kita perdana menggelar Temu Karya Taman Budaya Regional Kalimantan ke 1 dan berjalan sukses, maka ini menjadi tolak ukur untuk persiapan nanti,” terangnya. MC Kalsel/usu.