Dalam meningkatkan capaian imunisasi rutin lengkap di 13 kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan di tahun 2023 melaksanakan kajian implementasi program imunisasi rutin lengkap.
Kepala Brida Provinsi kalsel, Muhammad Amin melalui Kepala Bidang Riset Abriansyah, mengungkapkan pelaksanaan kajian dilandasi karena menurunnya cakupan imunisasi rutin selama terjadinya pandemi COVID-19.
“Selama 3 tahun ke belakang, Kalsel mengalami penurunan capaian imunisasi dasar lengkap, bahkan di tahun 2023 kita berada di 75,4 persen dari target 92,9 persen,” ucapnya, Banjarbaru, Jumat (9/6/2023).
Lanjut, Ia menjelaskan, sejak tahun 2020 hampir semua capaian imunisasi dasar mengalami penurunan mulai dari DPT-HB, polio, IPV, hingga campak/MR. Padahal cakupan Imunisasi yang rendah mengancam kesenjangan imunitas dan dapat meningkatkan risiko potensi KLB PD3I.
Lalu diterangkannya, nanti akan dikaji secara mendalam mengenai pelaksanaan imunisasi rutin di Kalsel berdasarkan permasalahan yang terjadi.
“Sehingga dari hasil kajian dapat menghasilkan strategi percepatan capaian Imunisasi rutin lengkap, sesuai target nasional yang lebih efektif dan efisien, secara lokal spesifik,” terangya.
Sementara itu, Ketua Kajian Implementasi Program Imunisasi Rutin Lengkap di Kalsel, Annida menambahkan dalam kajian ada 5 peneliti yang ikut melakukan penelitian.
“Semua peniliti yang ikut serta berasal dari Peniliti Brida Provindi Kalsel yaitu Annida, Nana Noviana, Maliani, Dewi Siska, Megayulia Nooyaneti,” tuturnya.
Ia menjelaskan, dari data capaian imunisasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel tahun 2022,ada beberapa kabupaten/kota yang memiliki capaian imunisasi di bawah rata-rata seperti Hulu Sungai Utara, Tabalong, dan Kotabaru. Sedangkan kabupaten/kota dengan capaian rata-rata tertinggi adalah Hulu Sungai Selatan dan Banjarbaru, meskipun pada capaian imunisasi lanjutan tetap memerlukan perhatian besar karena masih berada jauh di bawah target nasional.
Untuk itu, Annida mengungkapkan rencananya tim peneliti pertengahan Juli, akan melaksanakan benchmarking ke Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebab provinsi tersebut capaian imunisasibya selalu berada di target nasional hingga memenuhi target 100 persen.
“Kami ingin menggali lebih dalam apa saja yang membuat provinsi NTB bisa selalu capaian imunisasi mereka melebihi target nasional,” tuturnya. MC Kalsel/usu.