Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor terus mengupayakan wawasan kreativitas dan daya inovasi, serta kemampuan teknis pengrajin sasirangan terhadap pewarnaan atau pencelupan kain dalam penerapan berbagai motif hias kain sasirangan yang dihasilkan.
“Namun, perlu juga untuk menggunakan bahan pewarna alam dalam penggunaan bahan pewarna sintetis, yaitu untuk menghasilkan kualitas kain sasirangan yang lebih baik untuk pemenuhan kebutuhan pasar atau konsumen dengan berdaya saing tinggi,” kata Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel, Mahyuni pada Pelatihan Teknik Pewarna Alam Kain Sasirangan, Banjarmasin, Senin (5/6/2023).
Mahyuni menyampaikan, dari pelatihan kain sasirangan ini agar dapat mempraktekan teknis pencelupan atau pewarnaan bahan alam terhadap motif hias yang diterapkan pada kain sehingga hasilnya dapat bersaing dengan produk luar.
Dijelaskan Mahyuni, kain sasirangan yang dihasilkan sekarang sudah semakin variatif dan inovatif dari segi bahan yang digunakan maupun dari motif hias serta teknik pewarnaannya dalam memenuhi kebutuhan pasar dan konsumennya.
“Sehingga menuntur kreativitas para pengrajinnya dalam melahirkan dan menerapkan ide-ide baru dan mampu berdaya saing tinggi terhada produksi kain sasirangan,” tutur Mahyuni.
Dilanjutkan Mahyuni, selama ini penerapan motif hias sasirangan pada kain hampir sebagian didomiasi dengan menggunakan bahan pewarna sintetis karena lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan menggunakan bahan pewarna alam.
“Maka dari itu, sangat perlu kita mengangkat penggunaan bahan pewarna alam untuk dikembangkan dan dikenalkan kepada masyarakat luas,” jelas Mahyuni. MC Kalsel/Ar