Sampai dengan akhir April 2023 kinerja pendapatan negara mencapai Rp8.718,68 miliar atau 49,24 persen dari target, tumbuh lebih tinggi sebesar 65,91 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama di 2022, atau meningkat sebesar Rp2.277,86 miliar.
Kepala Kanwil DJPb Kalsel, Syafriadi mengatakan realisasi penerimaan perpajakan sampai dengan akhir April 2023 telah mencapai Rp8.111,48 miliar atau 48,92 persen dari target APBN 2023 sebesar Rp16.582,57 miliar atau tumbuh sebesar 69,14 persen (y-o-y).
“Penerimaan perpajakan sampai dengan April 2023 mengalami pertumbuhan signifikan disebabkan oleh efek pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, didorong penerimaan PPN DN. PPh Badan tumbuh dipengaruhi peningkatan harga komoditas dan pertumbuhan ekonomi yang ekspansif dan penyesuaian tarif PPN 11 persen mulai 1 April 2022,” kata Syafriadi, Banjarmasin, Rabu (31/5/2023).
Sedangkan realisasi penerimaan Kepabeanan dan Cukai telah mencapai Rp272,42 miliar hingga 30 April 2023. Angka tersebut telah mencapai 54,70 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp498,50 miliar.
Dijelaskan Syafriadi, secara umum kinerja Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mengalami penurunan terutama dari komponen Bea Keluar yang disebabkan oleh harga CPO yang sudah termoderasi dan turunnya volume ekspor komoditas mineral, sedangkan komponen Bea Masuk dan Cukai mengalami kenaikan disebabkan adanya importasi alat berat yang bernilai besar oleh PT. Liebherr Indonesia Perkasa.
“Sementara itu realisasi pendapatan negara yang berasal dari PNBP di wilayah Kalsel mencapai nilai Rp607,20 miliar atau 54,04 persen dari target. Realisasi tersebut tumbuh sebesar 32,20 persen (y-o-y) dengan komponen terbesar berasal dari jasa transportasi,” ucap Syafriadi.
Disisi lain, realisasi belanja negara sampai dengan 30 April 2023 mencapai Rp10.458,47 miliar atau 33,32 persen dari pagu. Secara total, capaian realisasi belanja tersebut lebih tinggi sebesar 27,97 persen jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.
“Untuk Belanja Pemerintah Pusat tercatat realisasi sebesar Rp2.200,61 miliar (27,02 persen pagu), atau naik sebesar 7,21 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama di 2022 yang mencapai Rp2.052,67 miliar,” tambah Syafriadi.
Untuk penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKD) di Kalsel sampai dengan 30 April 2023 tercatat sebesar Rp8.257,85 miliar atau 35,53 persen dari pagu.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, lebih tinggi sebesar 34,93 persen. Hal tersebut disebabkan oleh Pemda telah memenuhi dan mempercepat persyaratan penyaluran DAU. MC Kalsel/Rns