Program Revolusi Hijau Dukung Penuh FOLU Net Sink 2030 Dalam Pengurangan Emisi Karbon

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra (dua kanan) saat menyerahkan buku rencana kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 kepada Menteri LHK, Siti Nurbaya. Dishut Kalsel/dok

Program revolusi hijau Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor mendukung penuh Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam pengurangan emisi karbon.

Menteri LHK, Siti Nurbaya menyampaikan, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan komitmen bersama dalam upaya penurunan emisi bagi dunia internasional di bidang kehutanan dan lahan.

“Kita apresiasi kepada 12 provinsi, termasuk Kalsel yang telah menyusun rencana kerja FOLU Net Sink 2030 sehingga dapat menguatkan untuk mencapai target nasional penurunan emisi sebanyak 140 juta ton CO2eq,” ucap Menteri LHK, Siti.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra mengatakan, pelaksanaan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 telah tertuang dalam Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/633/Kum 2022 tentang Indonesia’s Forestry and Other Land Use Net Sink 2030 (Penyerapan Bersih Sektor Hutan Indonesia dan Penggunaan Lahan Lainnya Pada 2030) Sub Nasional Provinsi Kalsel Untuk Perubahan Iklim.

“Jadi kolaborasi antara rencana kerja Indonesia’s Folu Net Sink 2030 dengan kebijakan pembangunan kehutanan di Kalsel juga dimuat dalam misi RPJMD Kalsel 2021-2026 dan Renstra Dishut Provinsi Kalsel 2021-2026 dengan kinerja utama meningkatnya ekonomi hutan serta meningkatnya kelestarian hutan, indikator kinerja tutupan hutan dan lahan, persentase peningkatan pendapatan Kelompok Tani Hutan (KTH) serta penerimaan sektor kehutanan,” ungkap Fathimatuzzahra, Banjarbaru, Jumat (3/2/2023).

Diutarakan Fathimatuzzahra, percepatan peningkatan tutupan lahan dan mengurangi lahan kritis di wilayah Kalsel itu dicanangkan gerakan penanaman pohon yaitu, gerakan revolusi hijau oleh Gubernur Kalsel pada 2017 yang kini menjadi pilot project program penghijauan lingkungan nasional.

“Gerakan revolusi hijau yang digaungkan itu tidak hanya kegiatan menanam tetapi revolusi mental yang diharapkan terjadi perubahan dan perbaikan ke arah yang semakin baik,” tutur Fathimatuzzahra.

Dilanjutkan Fathimatuzzahra, aksi mitigasi perubahan iklim di Kalsel terdapat sebanyak 12 rencana operasional dengan target area seluas lebih kurang 1.456.365,02 hektare.

“Maka dari itu, ruang lingkup Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 meliputi pengurangan laju deforestasi lahan mineral, pengurangan laju deforestasi lahan gambut, pengurangan laju degradasi hutan lahan mineral, pengurangan laju degradasi hutan lahan gambut, pembangunan hutan tanaman, pengelolaan hutan lestari, rehabilitasi dengan rotasi, rehabilitasi non rotasi, restorasi gambut, perbaikan tata air gambut dan konservasi keanekaragaman hayati,” kata Fathimatuzzahra. MC Kalsel/Ar

Mungkin Anda Menyukai