Balai Pengelolaan Air Minum (BPAM) Banjarbakula mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp18,5 miliar sepanjang tahun 2022.
Kepala BPAM Banjarbakula, Muhammad Berty Nakir mengatakan capaian tersebut melebih target yaitu 109,15 persen dari target capaian PAD tahun 2022 sebesar Rp17 miliar.
“Capaian PAD kita tahun 2022 ini melebihi target. Ini membuktikan kinerja kita dalam melayani masyarakat terkait air curah cukup baik,” kata Berty di Banjarbaru, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, realisasi pendapatan BPAM Banjarbakula bersumber dari penjualan air bersih ke 3 Kabupaten/Kota yang tergabung dalam regional Banjarbakula.
“Sementara ini air bersih kita disalurkan ke Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan sebagian ke Kabupaten Tanah Laut,” ucapnya.
Oleh karena itu, meski Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala juga tergabung dalam Kawasan Strategis Provinsi (KSP), namun penyaluran air bersih dari BPAM Banjarbakula masih belum menjangkau daerah tersebut.
Hal itu diakui Berty, akibat belum adanya kecocokan harga dan jumlah pasokan ke dua wilayah tersebut terutama Banjarmasin.
“Kemarin kita sudah tawarkan kerja sama penyaluran air baku ke Banjarmasin, tetapi belum ada kecocokan harga,” jelasnya.
Namun, pihaknya akan kembali mengajukan kerja sama ke PTAM Bandarmasih, agar penyaluran air dapat benar-benar mencakup ke seluruh wilayah yang tergabung dalam KSP Banjarbakula.
“Tahun (2023) ini kita akan kembali tawarkan, setidaknya kita minta harga sesuai dengan biaya listrik yang kita keluarkan,” ujarnya.
Ia berharap kerja sama tersebut akan membuahkan hasil yang bagus. Apalagi target PAD tahun 2023 BPAM Banjarbakula mencapai Rp20 miliar.
Apalagi ditahun 2023 pihaknya memiliki program menjual air curah menggunakan mobil truk tengki untuk menunjang PAD di tahun 2023.
“Jadi kita sudah anggarkan tahun 2023 satu mobil truk tangki, untuk melayani penjualan air curah ke masyarakat. Namun masih menunggu revisi pergub tarif baru bisa beroperasional,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh