Cuaca yang cukup ekstrem di sebagian wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) membuat Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalsel melalui Tim Tagana bersiaga penuh memantau 24 jam perkembangan daerah rawan bencana.
Kepala Dinsos Provinsi Kalsel, Muhammadun diwakili Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Achmadi mengatakan, pihaknya kini menetapkan siaga satu dan apabila diperlukan maka 33 personil Tagana siap diterjunkan ke lapangan.
“Anggota Tagana yang tersebar di kabupaten/kota sebanyak 700 lebih. Sesuai prediksi BMKG, cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia sebanyak 14 provinsi yang terdampak. Kalsel akan mendapatkan dampak dari perkiraan badai tersebut,” kata Achmadi, Banjarmasin, Rabu (28/12/2022).
Oleh karena itu, jajaran Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinsos Kalsel telah mempersiapkan apa yang diprediksikan oleh BMKG tersebut.
“Terjadinya badai, air rob, banjir, curah hujan tinggi dan angin puting beliung. Kita mempersiapkan personil dan peralatan serta bahan bantuan dipersiapkan untuk membackup percepatan penanganan korban bencana hidrometereologi di Kalsel,” ucap Achmadi.
Untuk baperstok sendiri diakuinya siap dan aman untuk menghadapi bencana hidrometereologi di Kalsel, apabila kurang nanti dikoordinasikan dengan BPBD Kalsel untuk penanganan lebih lanjut.
Achmadi pun mengingatkan masyarakat, ancaman banjir rob terjadi sampai Januari 2023 dan hujan deras cukup panjang yaitu hingga Maret 2023. Hingga saat ini korban terdampak bencana di Kalsel yang diterima datanya sebanyak 2.604 KK dengan 9.735 jiwa.
“Data yang masuk terdiri dari Kabupaten Kotabaru, Tanbu, Tala dan Banjarmasin. Bahkan malam tadi sudah mengimbas ke Banjarbaru. Cuaca ekstrem ini cukup unik, dimana siang hari lumayan panas kemudian malam berubah hujan deras dan angin kencang,” tambah Achmadi.
Wilayah paling rentan saat ini berada di pesisir selatan Kalsel, seperti Kotabaru, Tanbu, Tala dan Tabunganen Batola, Aluh-aluh Kabupaten Banjar dan juga Banjarmasin. Untuk daerah lain masih dikatakan aman. MC Kalsel/Rns