Operasi Pasar Beras Untuk Tekan Kenaikkan Harga

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Ketahanan Pangan Kalsel berkerjasama dengan Perum Bulog Divisi Regional Kalsel menggelar operasi pasar beras bersubsidi di halaman Kantor Gubenrur, Banjarmasin. Dok

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Ketahanan Pangan Kalsel bekerja sama dengan Perum Bulog Divisi Regional Kalsel menggelar operasi pasar beras bersubsidi di halaman Kantor Gubernur di Banjarmasin.

Kegiatan operasi pasar beras bersubsidi diselenggarakan mulai tanggal 22-27 Desember 2022, dengan tujuan untuk menekan kenaikan harga beras menjelang hari Natal dan Tahun Baru.

Dikesempatannya, Plt Kadis Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan operasi pasar beras bersubsidi, menjadi upaya Pemprov Kalsel untuk membantu warga mendapatkan beras dengan harga murah di bawah pasar sekaligus untuk mengendalikan gejolak harga beras agar tidak terjadinya inflasi.

“Jadi kami gelar operasi pasar menjelang hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru, kami fokus di Banjarmasin karena Banjarmasin bukanlah daerah penghasil beras. Apalagi harga beras yang tinggi di Banjarmasin menjadi salah satu penyebab inflasi di Kalsel,” kata Syamsir, Jumat (23/12/2022).

Selain menggelar operasi pasar beras

bersubsidi, Pemprov Kalsel juga melakukan kegiatan pasar murah dan pembagian beras cadangan pangan pemerintah (CPP) secara gratis kepada warga miskin seberat 2 kg. Tahap pertama di kelurahan Mantuil sebanyak 350 Kepala Keluarga (KK).

“Jadi nanti ada tahap kedua akan dibagikan 300 ton, total hampir 700 ton, dan bila di lokasi ini masih memerlukan

bantuan beras gratis dari CPP, bantuan akan di tambahkan. Pemprov Kalsel telah menyiapkan 5 ton beras yang akan dibagikan secara bergiliran kepada masyarakat yang sudah terdaftar di kantor kelurahan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perm Bulog Divisi Regional Kalsel Muhammad Iron Rosidi mengatakan, pihaknya sudah menggelontorkan 11.000 ton beras untuk program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSA) di Kalsel sepanjang tahun ini. 

Lalu, Bulog Kalsel saat ini masih memiliki stok beras sekitar 1.000 ton. Stok itu diperkirakan cukup sampai Januari 2023. Namun karena panen padi di Kalsel diperkirakan baru mulai pada Maret-April, Bulog Kalsel sudah meminta tambahan pasokan beras sebanyak 3.000 ton dari Sulawesi Selatan.

“Mudah-mudahan di minggu terakhir Desember ini akan datang 500 ton dari Sulawesi Selatan. Ini untuk antisipasi stok beras yang ada di Bulog Kalsel, karena penyerapan beras masih belum bisa dilakukan,” pungkasnya.

Untuk diketahui dalam operasi pasar tersebut beras premium dari Perum Bulog dijual seharga Rp 8.000 per kilogram (kg) dan Pemeritnah Provinsi Kalsel menyubsidi Rp3.000 per kg. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai