Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Selatan merilis catatan-catatan yang dikemas dalam Refleksi Akhir Tahun bersama Insan Pers di Taher Square Pondok Bahari di Banjarmasin.
Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi didampingi pengurus lainnya menyampaikan capaian program selama tahun 2022 serta program yang telah dicanangkan untuk tahun 2023.
“Tentunya kegiatan pencegahan ini terus berlanjut, kita selalu akan membangun komunikasi dengan pihak Kepolisian, Densus, Pemerintah Daerah, Binda dan seluruh komponen yang ada,” kata Aliansyah Mahadi, Sabtu (17/12/2022).
Beberapa program telah dilakukan, termasuk survei akan terus dilakukan dan ditindaklanjuti sebagai langkah pencegahan terorisme lebih masif.
“Artinya program di tahun 2023 kita tetap melaksanakan program, tentunya dengan memperhatikan hasil survei yang kami laksanakan,” lanjutnya.
Lanjut, upaya yang dilakukan dengan pendekatan kepada generasi muda, dengan mendatangi sekolah-sekolah, termasuk pesantren-pesantren, mahasiswa dan tokoh pemuda untuk memberikan sosialisasi secara berkesinambungan.
Upaya pencegahan dititikberatkan kepada kaum generasi muda, pasalnya potensi terpapar disebutkan mencapai 12 persen, sehingga secara nasional rakyat Indonesia yang hampir 30 juta itu 85 persennya adalah generasi muda.
Selanjutnya akan dilakukan upaya pencegahan termasuk penggunaan media sosial yang dinilai rentan sebagai perantara generasi muda terpapar, serta langkah lain untuk membendung dan melawan konten-konten yang bisa mempengaruhi.
“Kita di FKPT juga ada Duta Damai Dunia Maya, ini adalah salah satu untuk menangkal konten-konten yang negatif dilawan dengan positif,” tambah Aliansyah Mahadi.